Virus Corona
Benarkah Tak Bisa Mencium Bau dan Hilangnya Rasa, Gejala Baru Covid-19? Ini yang Harus Anda Ketahui
Sebuah penelitian melaporkan jika kehilangan fungsi membau dan kehilangan rasa mungkin merupakan tanda peringatan dini dari penyakit covid-19.
Bagaimana kehilangan rasa atau bau bisa dikaitkan dengan gejala Covid-19?
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal International Forum of Allergy and Rhinology, para peneliti di UC San Diego Health melaporkan bahwa kehilangan sensorik berhubungan dengan virus corona baru.
Selama penelitian, para peneliti mensurvei 1.480 pasien yang memiliki gejala seperti flu dan menjalani tes untuk infeksi Covid-19.
Dari total, ada 102 pasien dinyatakan positif virus corona dan 1.378 dinyatakan negatif.
Pasien Covid-19 yang memiliki gejala penyakit ringan, tidak memerlukan rawat inap.
Temuan penelitian itu menunjukkan bahwa ada prevalensi tinggi gangguan sensorik tertentu pada pasien positif Covid-19, seperti hilangnya bau serta hilangnya rasa secara kuat dan tidak ringan.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa tingkat pemulihan bau yang terjadi biasanya dalam waktu dua hingga empat minggu setelah terjadi infeksi Covid-19.
"Berdasarkan penelitian kami, jika Anda memiliki gelaja hilangnya bau dan rasa, Anda mungkin 10 kali berpeluang terifeksi Covid-19 daripada terinfeksi penyakit lainnya.
Tanda pertama yang paling umum dari infeksi Covid-19 adalah demam, tetapi kelelahan dan hilangnya rasa penciuman dan gelaja dasar umum lainnya," kata Carol Yan, MD, seorang ahli THT dan ahli bedah kepala dan leher di UC San Diego Health.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa, "Kita tahu Covid-19 adalah virus yang cepat menular. Penelitian ini mendukung perlunya kewaspadaan hilangnya bau dan rasa sebagai tanda awal Covid-19,"
Kesehatan UC SAn Diego menyampaikan bahwa hilangnya bau dan rasa harus dipertimbangkan saat menguji pasien untuk kasus covid-19.
Namun, mekanisme yang tepat dari kehilangan rasa bau dan rasa pada pasien Covid-19 perlu dipelajari lebih lanjut.
(TribunTernate.com)