Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramadan 2020

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Jelang Puasa Ramadan 1441 H, Lengkap dengan Doanya

Sejumlah pendapat ulama dan jurnal Islam disebutkan umat muslim muslimah wajib bersuci dari hadas besar dengan mandi junub atau janabah.

minanews.net
Jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2020/1441 H 

TRIBUNTERNATE.COM - Banyak tradisi yang dilakukan umat Islam untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. 

Satu di antaranya yakni dengan mandi junub atau mandi wajib sebelum menjalani puasa Ramadan. 

Jelang puasa Ramadan, ada baiknya membersihkan diri dengan melakukan mandi wajib.

Hal ini bermaksud agar saat masuknya bulan suci Ramadan, umat Muslim bisa melakukan serangkaian ibadah dan memperoleh segala amalan di bulan penuh berkah ini dalam keadaan suci atau terbebas dari hadas.

Berikut niat dan tata cara melakukan mandi wajib jelang bulan Ramadan. 

Sebagaimana diketahui bahwa ada dua hadas yang biasa terjadi pada diri setiap orang di mana masing-masing dapat disucikan dengan cara yang berbeda.

Hadas kecil yang diakibatkan terjadinya hal-hal yang membatalkan wudlu dapat disucikan dengan cara berwudhu.

Sedangkan hadas besar yang diakibatkan karena keluar sperma, bersetubuh, haid, nifas dan melahirkan dapat disucikan dengan cara melakukan mandi jinabat atau mandi junub, mandi karena haid dan nifas atau yang kesemuanya lebih dikenal dengan sebutan mandi besar.

Benarkah Mencicipi Masakan Bisa Batalkan Puasa Ramadan? Berikut 6 Hal yang Buat Puasa Tak Sah

Bangkapos.com mengutip Tribunnews.com dan nu.Or.id, sejumlah pendapat ulama dan jurnal Islam disebutkan umat muslim muslimah wajib bersuci dari hadas besar dengan mandi junub atau janabah.

Tujuannya adalah untuk menyucikan diri agar dapat melakukan ibadah wajib seperti salat.

Mandi junub wajib hukumnya laki-laki maupun perempuan muslim yang telah dewasa atau telah memasuki masa baligh dan mengalami salah satu hal berikut ini.

1. Keluar mani karena syahwat. banyak ulama yang berpendapat mandi junub diwajibkan apabila keluarnya mani secara memancar dan terasa nikmat ketika keluarnya terasa nikmat. Jadi apabila keluarnya karena sakit atau kedinginan tidak diwajibkan mandi junub. Tetapi untuk mencari aman sebaiknya mandi junub apabila keluar mani dalam keadaan apapun.

2. Jika bangun tidur dan mendapati keluarnya mani. Ulama berpendapat bahwa selama kita bangun dan mendapati adanya mani, maka kita wajib mandi, walaupun kita tidak sadar atau lupa telah mimpi basah atau tidak

3. Setelah bertemunya dua kemaluan walaupun tidak keluar mani.

4. Ketika masuk Islam menjadi muallaf.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved