Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramadan 2020

Hati-hati, 4 Penyakit Ini Bisa Sering Muncul Selama Puasa

Ada sejumlah penyakit yang patut diwaspadai umat muslim saat memasuki bulan puasa Ramadhan.

Editor: Sansul Sardi
mos.cms.futurecdn.net
Ilustrasi puasa di bulan Ramadan 

TRIBUNTERNATE.COM – Memasuki Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia pasti tengah menjalankan ibadah puasa.

Namun tahukah Anda, jika bulan-bulan seperti ini ada sejumlah penyakit yang patut diwaspadai selama menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Sebab hal ini bisa terjadi karena ada banyak kebiasaan berbeda dari hari-hari biasanya yang harus dilakukan pada saat menjalankan ibadah puasa.

Buruknya mengatur pola makan dan waktu istirahat juga bisa menambah kemungkinan seseorang menjadi lebih rentan terserang penyakit tertentu saat berpuasa.

Penyakit yang sering dialami selama puasa bisa menyerang kapan saja.

Penyakit-penyakit tersebut memiliki berbagai macam penyebab dan tentunya dapat menganggu aktivitas umat muslim yang tengah berpuasa

Berikut ini beberapa penyakit yang umum terjadi selama puasa:

Simak 10 Keutamaan Mengamalkan Sholawat Nabi, Lengkap dengan Bacaan, Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 1441 H untuk Wilayah Manado Sulawesi Utara, Download di Sini

1. Asam lambung naik

Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan asam lambung naik hingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bisa jadi sering dialami oleh banyak orang ketika berpuasa.

Hal itu biasanya terjadi karena perut dalam kondisi kosong hingga menyebabkan asam lambung naik.

Maka dari itu, penting bagi siapa saja untuk tidak menyepelekan atau meninggalkan makan sahur guna meminimalisir penyakit tersebut.

Selain itu, asam lambung juga bisa naik karena kebiasaan tidur setelah santap sahur, terlebih setelah makan dalam porsi banyak.

Langsung tidur atau berbaring setelah makan bisa jadi menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung naik kembali ke tenggorokan.

Apabila aktivutas ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan memicu terjadinya penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD).

Tak hanya itu, makan langsung banyak saat buka puasa juga bisa memicu terjadinya asam lambung naik.

Sebagai saran, siapa saja lebih baik makan sedikit demi sedikit saat berbuka.

2. Diare

Diare kerap terjadi karena pola makan yang salah, terutama sering mengonsumsi makanan pedas saat memasuki waktu berbuka puasa.

dr. Dien menyampaikan kebiasaan makan pedas saat perut dalam kondisi kosong berisiko menimbulkan rasa mulas dan sakit perut.

Cabai diketahui mengandung bahan aktif yang disebut capsaicin.

Senyawa ini dapat mengiritiasi dinding lambung, terlebih saat perut masih kosong.

Pada lambung yang sensitif, paparan capsaicin dalam jumlah sedikit saja sudah bisa memicu rasa sakit di perut.

Makan pedas saat buka puasa juga bisa membuat diare karena capsaicin dapat membuat usus besar tidak dapat menyerap air secara maksimal.

Hal itu pun akhirnya membuat feses menjadi cair dan terjadilah diare.

26 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Sembuh dari Corona, Ganjar Pranowo Gembira: Alhamdulillah

8 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan hingga 3 Hal yang Harus Dihindari Agar Tubuh Tetap Sehat

3. Batuk hingga demam

Batuk dan demam saat bulan puasa rentang dialami masyarakat karena kebiasaan minum air dingin atau es saat memasuki waktu buka puasa.

dr. Dien menjelaskan salah satu efek dari minum air dingin, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.

Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.

“Kalau minum es, efeknya terutama lokal di daerah tenggorokan.

Virus atau bakteri ini kemudian bisa juga membuat radang atau ISPA dan salah satu gejalanya adalah demam,” terang dr. Dien saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

4. Sakit kepala

Pusing umum terjadi ketika seseorang yang berpuasa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

Seperti diketahui, tubuh manusia sebagaian besar terdiri dari air.

Saat kadar air ini menurun, otak mulai menghasilkan histamin.

Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air.

Tapi konsekuensinya, pengeluaran histamin ini dapat menyebabkan kelelahan dan rasa sakit, termasuk pusing.

Maka dari itu, dr. Dien menganjurkan bagi siapa saja yang hendak berpuasa untuk senantiasa mamastikan asupan cairan ke tubuh.

Di mana, dia menyarankan masyarakat untuk tetap menjaga kebiasaan minum 8 gelas atau 2 liter air per hari selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi.

setidaknya sudah minum air sebanyak 8 gelas atau 2 liter per hari. (Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Penyakit yang Sering Muncul Selama Puasa"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved