MotoGP Terancam Digelar Tanpa Penonton, Begini Tanggapan Valentino Rossi: Memalukan!
Valentino Rossi mengaku tidak tertarik dengan ide menggelar balapan MotoGP tanpa penonton.
TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 turut berdampak pada gelaran MotoGP 2020.
Valentino Rossi mengaku tidak tertarik dengan ide menggelar balapan MotoGP tanpa penonton.
Pandemi Covid-19 membuat jadwal seri perdana MotoGP 2020 terus mengalami penundaan dan bahkan pembatalan.
Terkini, MotoGP seri Jerman, Belanda, dan Finlandia resmi dibatalkan.
• Bukan Valentino Rossi, Ternyata Sosok Ini yang Punya Rekor Kemenangan 100 Persen
Dorna Sports, FIM, dan IRTA secara resmi mengumumkan pembatalan GP Jerman, Belanda, dan Finlandia pada Rabu (29/4/2020).
Sebelumnya, Dorna Sports selaku promotor MotoGP juga telah mempersiapkan skenario balapan tertutup alias tanpa penonton.
Setiap tim MotoGP pun telah mendapat surat email yang berisi pemberitahuan terkait rencana menggelar balapan tertutup.
"Dalam skenario yang sekarang kami renungkan, akan ada balapan tertutup dengan kemungkinan beberapa personel tim berada di sirkuit," ucap CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, kepada AS, dikutip dari Crash, Minggu (19/4/2020).
Namun, ide menggelar balapan tanpa penonton itu rupanya tidak disukai pebalap senior MotoGP, Valentino Rossi.
"Jika balapan digelar tertutup (tanpa penonton), itu adalah sesuatu yang memalukan bagi semua orang karena kami membalap untuk para penggemar," ujar Rossi, seperti dikutip dari Autosport.
Meski demikian, Rossi bisa memahami apabila memang kondisi mengharuskan balapan digelar secara tertutup.
"Namun, lebih baik menggelar balapan tertutup daripada tidak ada balapan sama sekali," imbuh pebalap Monster Energy Yamaha tersebut.
Rossi juga mengusulkan, pihak penyelenggara MotoGP sebaiknya mencari sirkuit yang paling memungkinkan untuk menggelar setidaknya 10-12 balapan musim ini.
• Alex Marquez Juarai Balapan MotoGP Virtual 2020, Fabio Quartararo ke-4 Disusul Marc Marquez
"Menurut saya, cara terbaik adalah memulai balapan pada Agustus atau September dan mencoba menggelar 10 atau 12 seri di sirkuit terbaik yang ada, yang kondisinya memungkinkan," tutur Rossi.
"Jadi kita bisa memulai pada September dan mungkin menyelesaikan musim pada Desember, mungkin di Australia atau Thailand karena di sana panas pada Desember," imbuh pebalap 41 tahun tersebut.