Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Viral

Alasan Seorang Ibu Asal NTT Tolak Sembako Gratis dari Pemerintah: Saya Dikasih 10 Jari untuk Usaha

Seorang ibu asal Kabupaten Alor, NTT menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat lantaran merasa bisa mencari makan sendiri.

Editor: Sansul Sardi
Dokumen Nazamuddin Syain
Salomi Malaka, ibu rumah tangga asal Desa Lembur, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat, saat bertemu dengan petugas yang membagikan bantuan sembako 

Padahal Banyak yang Bergantung pada Bantuan

Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada perekonomian masyarakat, khususnya mereka yang penghasilannya tidak tetap.

Tak seperti Salomi, banyak warga yang kelaparan dan hanya menggantungkan hidupnya pada bantuan sembako dari pemerintah.

Sejumlah warga bahkan terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi memiliki penghasilan untuk membayar sewa kontrakan atau indekost.

Salah satunya adalah Reza, bekas karyawan toko yang sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang.

"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekost semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.

"Namanya kostan enggak tahu menahu, namanya perut mau morona mau enggak perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar," ungkapnya.

Pengemudi Uber Motor Tidur di Emperan Toko Berselimut Jas Hujan
Pengemudi Uber Motor Tidur di Emperan Toko Berselimut Jas Hujan (KOLASE TRIBUNWOW/INSTAGRAM)

Sementara itu, Fahmi yang juga tidur di emperan mengaku terpaksa tidur di pinggir jalan karena kehabisan uang untuk menyewa Indekost.

Kronologi Bansos Tak Tepat Sasaran: Warga Punya 2 Mobil hingga Pemilik Rumah 3 Lantai Dapat Bantuan

Minta Percepat Bansos, Jokowi: Pekerja Informal hingga Pedagang Asongan Bisa Penuhi Kebutuhan

Fahmi sempat bekerja di pusat perbelanjaan kawasan Blok M. Sampai akhirnya diberhentikan akibat mall dan kios tidak boleh beroperasi.

"Kan diperpanjang diperpanjang lagi sama pemerintah, toko di Blok M pada tutup.

Nah pas tutup sudah bingung kan, uang sudah pada habis, mau makan di mana mau tinggal di mana, ya sudah," ungkapnya.

Kini, Reza dan Fahmi hanya bisa tidur di trotoar dan mencari makan dengan mendatangi tempat-tempat pembagian makanan gratis yang dilakukan di pinggir jalan.

"Tidur di Tanah Abang bertiga bareng kan. Terus di situ juga cari makan di jalan.

Ada yang bagi sembako kita kejar, yang bagi makan juga kita kejar," kata Fahmi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved