Virus Corona
Catat Rekor Tertinggi, Pemerintah AS Cari Utang Rp 45.300 Triliun, Gegara Imbas Virus Corona?
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bakal mencari utang sebesar 3 triliun dollar AS atau setara sekira Rp 45.300 triliun.
TRIBUNTERNATE.COM - Imbas corona saat ini tengah dirasakan oleh Negara Amerika Serikat.
Sebab Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bakal mencari utang.
Di mana jumlah utang yang dicari tersebut sebesar 3 triliun dollar AS atau setara sekira Rp 45.300 triliun (kurs Rp 15.100 per dollar AS) pada kuartal II 2020.
Ini adalah rekor tertinggi utang yang dicari pemerintah AS.
Penyebabnya adalah paket-paket stimulus penyelamatan terkait virus corona menggerogoti anggaran pemerintah.
Dilansir dari BBC, Selasa (5/5/2020), angka tersebut lima kali lipat lebih tinggi dari rekor kuartalan sebelumnya.
Angka ini melebihi utang yang dicari pemerintah AS saat krisis keuangan tahun 2008.
• Pertama Kalinya, Ilmuwan Indonesia Berhasil Memetakan Genom Corona dari 3 Pasien Covid-19
• Di Tengah Wabah Corona, Harta Kekayaan Miliarder AS Ini Malah Melonjak Rp 6.000 Triliun
Adapun sepanjang tahun 2019, Negeri Paman Sam tersebut menarik utang sebesar 1,28 triliun dollar AS.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, pemerintah AS menyetujui paket penyelamatan terkait virus corona sebesar 3 triliun dollar AS. Ini termasuk pendanaan untuk sektor kesehatan dan bantuan tunai langsung.
Secara total, utang pemerintah AS saat ini hampir mencapai 25 triliun dollar AS atau setara sekira Rp 377.441 triliun.
Paket stimulus teranyar yang dirilis pemerintah AS untuk penanganan dan penyelamatan ekonomi dari virus corona setara sekira 14 persen dari produk domestik bruto (PDB) AS.
Pemerintah juga memperpanjang deadline pembayaran pajak yang seharusnya pada 15 April.
Diskusi sedang berlangsung tentang bantuan lebih lanjut, meskipun beberapa politisi Partai Republik telah menyatakan keprihatinan tentang tingginya pengeluaran yang menyebabkan melambungnya utang AS.
AS akan menarik utang dengan menjual obligasi pemerintah (US Treasury).
Secara historis, obligasi pemerintah AS menikmati tingkat bunga yang relatif rendah karena dipandang sebagai risiko yang relatif rendah oleh investor di seluruh dunia.
• Donald Trump Klaim AS Akan Miliki Vaksin Virus Corona Akhir 2020
• Donald Trump Tuding China Akan Melakukan Segala Cara Agar Dirinya Kalah di Pilpres AS
