Viral
Menteri Edhy Bakal Datangi ABK Indonesia yang Selamat di Korsel hingga Kirim Notifikasi ke RFMO
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan akan menemui Anak Buah Kapal ( ABK) RI yang selamat di Busan, Korea Selatan.
TRIBUNTERNATE.COM - Kabar mengenai video viral yang memperlihatkan jenazah ABK Indonesia dibuang ke laut dari kapal China akhirnya sampai di telinga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Menteri Edhy Prabowo pun berencana untuk Anak Buah Kapal ( ABK) RI itu.
Tepatnya Edhy Prabowo memastikan akan menemui ABK RI yang selamat di Busan, Korea Selatan dari kasus perbudakan kapal China, Long Xing.
Dia mengaku, pihaknya akan mengkaji dokumen para ABK termasuk kontrak dan surat pernyataan yang telah ditandatangani para ABK.
"Kami juga akan mengkaji dokumen-dokumen para ABK kita. Termasuk kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani,” kata Edhy dalam keterangan resmi, Kamis (7/5/2020).
Lebih lanjut Edhy meminta pertanggungjawaban perusahaan yang merekrut dan menempatkan para ABK yang rupanya dieksploitasi itu.
Bentuk pertanggungjawaban berupa menjamin gaji dibayar sesuai kontrak kerja serta pemulangan ke Indonesia.
Selain itu, pihaknya akan menyampaikan laporan ke otoritas pengelolaan perikanan di laut lepas.
Setelah diteliti, Edhy menyebut perusahaan itu juga terdaftar sebagai authorized vessel di 2 RFMO yaitu Western and Central Pasific Fisheries Commision (WCPFC) dan Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).
• Soal Video Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan!
• Viral, Diduga Dieksploitasi, Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Ini Videonya
Indonesia juga sudah mengantongi keanggotaan di WCPFC dan cooperating non-member di IATTC.
“KKP akan segera mengirimkan notifikasi ke RFMO (Regional Fisheries Management Organization) untuk kemungkinan perusahaan atau kapal mereka diberi sanksi,” pungkas Edhy.
Sebelumnya, viral sebuah video yang menyoroti Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia bekerja di kapal China yang jasadnya dilarung kelaut.
Video viral pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di sektor kelautan itu pertama kali diberitakan oleh MBC News, sebuah media Korea Selatan dan dijelaskan oleh Youtuber asal Korsel, Jang Hansol di kanalnya, Korea Reomit.
Dalam video yang diberitakan MBC news, beberapa ABK mengaku tempat kerja mereka sangat tidak manusiawi.
Mereka bekerja sehari selama 18 jam, bahkan salah satu ABK mengaku pernah berdiri selama 30 jam.