Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kronologi Terbongkarnya Aksi Penjualan Daging Babi yang Diubah Mirip Daging Sapi di Bandung

Setelah satu tahun berjualan daging babi yang direkayasa menyerupai daging sapi dan dijual dengan harga daging sapi, akhirnya terbongkar.

Editor: Sansul Sardi
Foto Humas Polresta Bandung
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan tengah memperlihatkan barang bukti daging babi yang dijual sebagai daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. 

TRIBUNTERNATE.COM - Simak kronologi aksi penjualan daging babi yang diubah menyerupai daging sapi di bawah ini.

Aksi penipuan tersebut rupanya terjadi di Bandung dan telah berjalan selama satu tahun hingga akhirnya terbongkar tahun ini.

Di mana para pelaku berhasil diringkus oleh jajaran Polresta Bandung.

Menurut Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, penangkapan dilakukan Sabtu, (9/5/ 2020), sekitar pukul 16.00 WIB, di Kampung Lembang, RT 13/03, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Kronologisnya, kami mendapatkan imformasi dari masyarakat bahwa sekitar Desa Kiangroke ada aktivitas penjualan daging babi," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Senin (11/5/2020).

Hendra mengungkapkan pihaknya lalu melakukan penyelidikan di TKP tersebut dan benar, bahwa tersangka P dan T merupakan pengepul daging babi.

"Namun dijual ke publik atau masyarakat sebagai daging sapi," kata Hendra.

Viral Daging Babi Diubah Mirip Daging Sapi Pakai Boraks, Pakar Ungkap Dampak Buruk Boraks Bagi Tubuh

Diduga Akibat Wabah Virus Demam Babi Afrika, 7.500 Babi Mati di Sipora Mentawai

Dalam peredaran daging babi yang dijual seperti daging sapi tersebut diamankan 4 pelaku, dua sebagai pengepul yakni P (46), T (55) dan dua orang pengecer yakni AS (39), dan AR (38).

Menurut Hendra, di rumah sodara P ditemukan dua buah freezer besar diduga berisi daging babi sebanyak 500 kg.

Pengepul tersebut bukan warga asli Banjaran, mereka hanya mengontrak.

"Selanjutnya dilakukan pengembangan terhadap para pengecer lalu didapat dua orang terduga pengecer, yakni AR dan AS yang menjual ke tingkat masyrakat umum. Ditangannya ditemukan daging babi sekitar 100 kg," ujar dia.

Hendra mengatakan, P dan T mengaku mendapat pasokan daging babi dari Solo, Jawa Tengah dengan harga Rp 45 ribu.

"Dia telah menjual daging babi sekitar satu tahun. P dan T menjualnya Rp 60 ribu per kg dan ditingkat pengecer dijual Rp 75.000- Rp 90. 000 per kg," katanya.

Menurut Hendra, daging tersebut dijual oleh para pelaku di Pasar Baleendah, Banjaran, dan Majalaya.

"Selama sekitar satu tahu, mereka telah menjual sekita 63 ton. Atau sekitar 600 kilogram per minggunya," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved