Tanggapan Bupati Bogor soal Alasan Pasien Positif Corona Pilih Kabur ke Dukun
Pasien positif corona asal Kecamatan Jonggol yang dijemput tim Gugus Tugas di rumah seorang dukun.
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, awalnya pasien ini memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TBC), karena tak kunjung sembuh akhirnya pasien memilih kabur ke dukun.
"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC.
Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Hasil swab positif, pasien sudah kabur
Menurut Teguh, tim medis menyadari bahwa pasien mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.
Kemudian, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.
Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.
Namun pasien memilih pulang ke rumahnya di Jonggol, sambil menunggu hasil swab keluar.
"Dia memaksa pulang karena suami dan ingin ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.
Beberapa hari kemudian, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.
Petugas kesehatan lantas menghubungi dan meminta pasien untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.
Namun pihak keluarga tetap menolak perintah petugas kesehatan itu.
Tim Gugus Tugas juga telah memeriksa kondisi para pasien yang berobat ke dukun.
Begitu juga dengan lingkungan sekitar dan ruang pemeriksaan kamar pasien yang dianggap sudah terpapar.
Setidaknya ada 11 orang yang saat ini berstatus orang dalam pemantauan (ODP) karena melakukan kontak dengan pasien berinisial E tersebut yakni, 10 warga dan satu orang dukun. (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Bogor Ungkap Alasan Pasien Positif Corona Pilih Kabur ke Dukun"