Yunarto Wijaya Blak-blakan Ungkap Alasan Tolak Jadi Staf Khusus dan Komisaris BUMN
Dengan tegas Yunarto Wijaya menyatakan tak akan menjadi orang partai dan tak akan menjadi komisaris yang makan gaji buta.
Akui Pernah Mau Dibunuh
Yunarto Wijaya pernah menjadi salah satu target pembunuhan karena mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Namun, kini Yunarto mati-matian melontarkan kritik kepada Jokowi.
Salah satu kritik keras Yunarto yang menjadi sorotan ialah soal restu Presiden Jokowi terkait revisi undang-undang KPK.
Belakangan, manuver Yunarto menjadi pertanyaan netizen. Direktur lembaga survey Charta Politika itu angkat bicara terkait hal tersebut.
“Barusan ditanya: Mas kok sekarang kritik jokowi terus, nyesel gak dukung prabowo ya?” tulis Yunarto menyinggung pertanyaan netizen lewat akun twitternya Senin (23/9/2019).
Yunarto buka-bukaan soal alasan dukungannya terhadap Jokowi di Pilpres 2019 lalu. “Jawaban: Saya pilih Jokowi karena takut dengan track record Prabowo memimpin Indonesia, jadi kalo Jokowi makin mirip Prabowo ya harus dikritik.. simple khan?" kata Yunarto.
Sebelumnya pria yang pernah jadi target Kivlan Zein itu juga sempat menyinggung buzzer yang mati-matian membela revisi UU KPK.
“Buat yang nanya kenapa sekarang saya kritik @jokowi, jawaban saya: karena saya pemilih rasional, gak pernah tertarik jadi komisaris, dan bukan buzzer,” kata Yunarto.
Bahkan Yunarto juga kini kerap menantang debat beberapa pendukung Jokowi seperti Denny Siregar.
Ia menyebut Denny sebagai penumpang gelap demokrasi karena menihilkan kritik terhadap pemerintah.
“Penumpang gelap demokrasi gak akan dapat tempat kalo pendukung rezim ikut melakukan otokritik, bukan menjilat/membenarkan semua kebijakan,” tulis Yunarto.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Yunarto Wijaya kerap mendapatkan ancaman saat Pilpres 2019.
Yunarto juga menjadi salah satu target pembunuhan berencana yang digagas oleh pendukung Prabowo Subianto Kivlan Zein.
Nama Yunarto tersemat di antara nama-nama jenderal dan politisi pendukung Jokowi.
"Sebetulnya, enggak hal baru, ya. Pertama sempat kantor saya akan didemo," ujar Yunarto,dilansir Tribunnews.com dari Youtube Kompas TV.
Yunarto mengaku sebelum Pemilu digelar pun, ia telah melaporkan beberapa akun media sosial yang melontarkan ancaman padanya.