Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Gubernur Maluku Sebut Obat Corona dari China Terbukti Sembuhkan Pasien di Wuhan: Saya Pernah Pakai

Gubernur Maluku menyerahkan 1.200 dus bantuan obat pecegahan virus corona kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku.

Editor: Sansul Sardi
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY
Gubernur Maluku, Murad Ismail 

Ditanyai apakah obat ini sudah ada rekomendasi dari BNPB atau Satgas, Kasrul mengaku belum mengetahuinya.

“Nanti kami cek. Tapi, kami sudah mulai pakai (obat tersebut)," pungkas dia. (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Guru Besar UGM: Masyarakat Perlu Lebih Cermat Pilih Obat Corona Alternatif

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati meminta masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan obat alternatif atau herbal untuk mencegah Covid-19.

“Selama pandemi Covid-19 banyak bermunculan obat-obat alternatif yang diklaim bisa mengatasi virus ini.

Namun, masyarakat perlu lebih cermat dan bijak dalam memilih produk-produk alternatif di pasaran,” kata Prof. Zullies seperti dikutip dari laman UGM.

Ketua Program Studi Magister Farmasi Klinik UGM ini mengatakan kemunculan sejumlah produk ini berawal dari keprihatinan belum adanya obat-obatan untuk Covid-19 yang benar-benar direkomendasikan.

Meskipun demikian, sebagian besar produk alternatif yang ada belum memiliki bukti ilmiah mampu mengatasi Covid-19. Bahkan, sulit diterima dengan logika ilmiah.

Meskipun ada bukti kesembuhan, dia menyebutkan bahwa hal tersebut berasal dari testimoni segelintir orang saja.

Jika Vaksin Virus Corona Belum Ditemukan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tak Akan Buka Sekolah

Ini 6 Rekomendasi LIPI agar Hidup Berdamai dengan Covid-19 Sembari Menunggu Vaksin

Dengan begitu, masih sangat kurang untuk mendukung kemanjuran obat-obat tersebut.

Apalagi, penyakit Covid-19 pada sebagian orang dengan kekebalan tubuh kuat bahkan tidak memberikan gejala dan menjadi penyakit yang bisa sembuh sendiri.

Sementara di sisi lain keterlambatan masyarakat mendapatkan obat yang tepat dapat menunda kesembuhan.

Bahkan, bisa berakibat fatal apabila virus tetap bereplikasi secara cepat pada tubuh pasien.

“Karena itu, masyarakat perlu lebih cermat dan bijak dalam memilih produk-produk alternatif yang beredar di pasaran.

Inovasi-inovasi obat baru untuk Covid-19 tentu sangat diapresiasi dan diharapkan, tetapi harus tetap berada pada koridor ilmiah yang dapat ditelusuri dan dibuktikan,” paparnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved