Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Masuki Fase New Normal, Pendidikan Jadi Sektor Paling Terakhir Dibuka Pemerintah, Ini Alasannya

Sektor pendidikan akan menjadi sektor terakhir yang dibuka dalam fase normal baru.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi New Normal - Pengunjung menikmati makanan di meja makan yang diberi partisi atau sekat pembatas di food court Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/6/2020). Pengelola Tunjungan Plaza memasang partisi atau sekat pembatas berbahan akrilik (acrylic) di setiap meja makan dalam rangka penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona (Covid-19) pada masa transisi new normal (tatanan normal baru). 

TRIBUNTERNATE.COM, JAKARTA – Indonesia akan memasuki fase normal baru atau new normal setelah kurang lebih 3 bulan sebagian wilayah Indonesia menerapkan pembatasan sosial.

Semua sektor termasuk sektor pendidikan akan kembali melakukan aktivitas dengan sejumlah protokol kesehatan.

Sektor pendidikan akan menjadi sektor terakhir yang dibuka dalam fase normal baru.

Direktur Pendidikan Masyarakatdan Pendidikan Khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Samto Prawiro menjelaskan definisi normal baru.

“New normal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang terbaru itu istilahnya kenormalan baru, yaitu adaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan atau situasi baru karen adanya Covid-19,” ujar Samto dalam diskusi online ‘Kenormalan Baru Di Satuan Pendidikan’, Senin (15/6/2020).

WHO Beri Peringatan untuk Indonesia soal Penerapan New Normal, Ini Isinya

Simak Aturan Berkendara Saat New Normal untuk Motor, Mobil hingga Kendaraan Umum

Dalam bidang pendidikan, menurutnya kenormalan baru mencakup dua hal.

Pertama, layanan pendidikan yang berkualitas di setiap satuan pendidikan.

Kedua, keamanan peserta didik dan stakeholder seluruh sekolah dari penularan wabah Covid-19.

“Kenapa pendidikan yang berkualitas? Karena kemarin selama tiga bulan ada relaksasi proses penyesuaian belajar di rumah, dimana kita menyikapi pandemi ini,” katanya.

Dalam pemaparannya, Samto mengungkapkan BNPB menjadikan sektor pendidikan sebagai sektor terakhir menuju fase normal baru.

Hal tersebut dikarenakan semua standar, prosedur, serta protokol kesehatan betul-betul harus diperhatikan keamanannya baik bagi murid, guru serta unsur-unsur terkait di sekolah.

“InsyaAllah nanti sore sudah ada akan keputusan yang akan melibatkan gugus tugas nasional dari Kemendagri, Kemenkes, Kemenag untuk menyikapi pendidikan atau pembelajaran di normal baru,” ujar Samto

Pada intinya, satuan pendidikan harus menyesuaikan dengan kondisi dan tidak boleh kembali di masa sebelum adanya Covid-19,

Kemenag Rilis Aturan Baru Akad Nikah saat New Normal, Maksimal Dihadiri 30 Orang

Ganjar Cek Kesiapan New Normal di Sekolah, Yunarto: Gak Ada Alasan Terburu-buru, kecuali Ekonomi

“Jadi kenormalan ini bukan kembali seperti dulu tapi beradaptasi dengan situasi. Ketika ada pandemi maka semua proses pembelajaran harus aman dari penularan virus,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya di Kemendikbud masih memberlakukan proses pembelajaran dari rumah sebagai pilihan utama sambil menunggu keputusan hasil rapat dengan pihak-pihak terkait.

“Jadi saat ini yang masih jadi pilihan utama adalah belajar dari rumah, bukan libur, tapi tetap belajar di rumah.”

“Ini membutuhkan koordinasi bimbingan dari guru dan orangtua. Ini akan menjadi kenormalan baru, ketika pandemi belum selesai atau masih terjadi penularan,” katanya.

Kemungkinan Baru Dibuka Januari 2021

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan pihaknya telah merumuskan program paralel dalam mengahadapi Covid-19.

Program tersebut yakni mencegah masyarakat tidak terpapar Covid-19 dan juga tidak terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga pararel agar tidak terpapar covid tetapi juga tidak terkapar PHK," kata Doni kepada Presiden, di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).

Dalam program tersebut, menurut Doni, terdapat sejumlah tahapan sebelum menerapkan fase new normal di suatu wilayah atau melonggarkan sektor dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Mulai dari daerah yang tidak ada kasus, kemudian sembilan sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah, kemudian daerah yang risikonya juga rendah warna kuning," katanya.

Sektor pendidikan, menurut Doni, merupakan sektor yang paling terakhir akan dibuka atau dilonggarkan.

Ia mengatakan, risiko membuka sektor pendidikan sangat tinggi dalam penyebaran virus Corona.

"Adapun pendidikan karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir," katanya.

Berdasarkan pembagian wilayah, menurut jenderal bintang tiga itu, terdapat 44 persen wilayah yang penyebaran Covid-19 nya rendah.

Kondisi penyebaran Covid-19 tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam menerapkan kebiasaan baru atau fase new normal.

"514 kabupaten kota yang statusnya adalah risiko rendah dan aman Pak Presiden, yaitu warna kuning dan warna hijau," katanya.

Doni juga mengatakan, pembukaan aktivitas ekonomi pada fase new normal telah berdampak positif pada nilai tukar rupiah.

Hal itu disampaikan Doni saat menerima kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

"Setelah sektor ekonomi kita sampaikan ke publik, maka kita lihat ada hal yang positif, rupiah langsung menguat bapak presiden," kata Doni.

Bahkan berdasarkan keterangan Gubernur Bank Indonesia, menurut Doni, cadangan devisa Indonesia saat ini 130,5 miliar dolar atau Rp 1.805 triliun.

Kemenpan-RB Rilis Aturan New Normal untuk ASN, Ini Poin-poin Pentingnya

Tidak Dimundurkan, Tahun Ajaran Baru Tetap Dibuka 13 Juli 2020, Ini Penjelasan Kemendikbud

"Salah satu kajian dari salah satu lembaga menempatkan Indonesia berada pada posisi yang relatif cukup bagus, Bapak Presiden. Nah ini lah sekarang sedang kita jaga momentum ini," katanya.

Doni tidak menampik bahwa terdapat peningkatan kasus positif Covid-19 setelah adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Peningkatan kasus tersebut kini ditanggulangi oleh gugus tugas pusat dan daerah.

"Kami sesuai perintah Bapak Presiden daerah-daerah yang relatif berisiko tinggi tetap kami kawal," katanya.

Tak Mau Buru-buru

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengatakan, pendidikan adalah sektor terakhir yang akan dibuka dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diterapkan di Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pembukaan sekolah baru akan dibahas kemudian oleh pihaknya setelah pembukaan sektor lain.

"Terakhir adalah sektor pendidikan yang akan kami bahas kemudian," ujar Emil dalam silaturahmi Universitas Muhammadiyah Bandung yang digelar secara daring, Rabu (10/6/2020).

Emil mengatakan, saat ini pihaknya belum memutuskan pembukaan sekolah. Langkah ini menurut Emil dilakukan untuk melindungi siswa dari penularan virus corona.

Dia memperkirakan pembelajaran jarak jauh akan tetap dilakukan hingga Januari 2021.

Meski begitu, Emil tidak membuka kemungkinan pembukaan jika sebelum Januari ada wilayah di Jawa Barat yang masuk zona hijau.

"Untuk yang level SD sampai SMA itu belum ada keputusan. Sementara ambil pahit-pahitnya dulu mungkin baru Januari dibuka, kecuali sebelum Januari ada situasi yang masuk zona hijau yang sudah menyiapkan protokol kesehatan," ucap Emil.

Mantan wali kota Bandung ini menyontohkan pembukaan sekolah di Korea Selatan dan Perancis yang justru membuat para siswa tertular Covid-19.

Hal tersebut yang membuatnya tidak ingin segera membuka sekolah.

"Sekolah ini harus hati-hati ini karena menyangkut generasi masa depan," tutur Emil.

Sementara untuk tingkatan perguruan tinggi, Emil mengizinkan pembelajaran tatap muka dengan syarat kampus harus berada di zona hijau dan biru.

"Silakan menyesuaikan, kalau meyakini universitasnya atau sekolah tingginya ada di zona hijau dan biru, maka boleh melakukan tatap muka dengan protokol yang baik," kata Emil. (taufik/fahdi/tribunnetwork/cep)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pendidikan Jadi Sektor Paling Terakhir Dibuka Pemerintah Saat New Normal, Ini Alasannya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved