Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Banyak Beredar, Ini Alasan Telur Infertil Tidak Boleh Dijual hingga Cara Bedakan Telur Bagus & Busuk

Sebagai salah satu sumber protein yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, kebutuhan akan stok telur ayam tentu selalu tinggi.

KOMPAS.com/DEAN PAHREVI
Ilustrasi salah seorang pedagang telur 

Telur HE hanya bisa bertahan selama sekitar tujuh hari di suhu ruangan. Sementara di Indonesia sendiri, proses distribusi telur bisa memakan waktu berhari-hari sebelum telur tersebut sampai ke tangan konsumen. Karena alasan itulah telur HE sudah dilarang diperjualbelikan.

Idealnya, telur HE yang gagal lolos seleksi untuk dipelihara hingga menetas, langsung dimusnahkan.

Namun, telur HE yang tersisa dari peternakan masih boleh diberikan ke masyarakat sekitar peternakan yang kurang mampu sebagai bentuk bantuan, secara gratis.

Dengan catatan, kondisi telur masih bagus dan masyarakat diberi informasi mengenai rentang waktu kelayakan telur tersebut.

Ingat, Telur Ayam Infertil Cepat Busuk! Begini Cara Mudah Membedakannya dengan Telur Ayam Ras

Cara membedakan telur yang masih bagus dan yang sudah busuk

Apabila khawatir akan peredaran telur infertil HE yang mudah busuk, maka setelah membeli telur di warung, pasar, atau supermarket, kita bisa mengecek kondisi telur tersebut.

Telur yang sudah busuk memiliki beberapa ciri tertentu yang bisa dibedakan dari telur yang masih baik. Berikut ini cara melihatnya.

1. Cium aromanya

Telur yang sudah busuk memiliki aroma tidak sedap, baik saat masih mentah ataupun setelah dimasak. Jika tidak yakin akan aroma telur saat masih utuh, maka coba pecahkan telurnya di atas wadah dan cium aroma telur yang keluar.

2. Perhatikan cangkang dan konsistensinya setelah dipecahkan

Selain bau, kita juga bisa membedakan telur busuk dan tidak dari penampakannya. Apabila cangkang telur terlihat ada retakan, licin atau berlendir, serta banyak bubuk-bubuk putih di atasnya, maka sebaiknya telur tersebut tidak lagi dikonsumsi.

Selain melihat dari penampakan cangkangnya, kita juga perlu memperhatikan kondisi telur mentah setelah dipecahkan. Jadi, sebelum langsung memasukkannya ke panci, pecahkan terlebih dahulu telur tersebut ke atas piring terpisah.

Apabila pada putih atau kuning telurnya terdapat warna biru, hijau, merah muda, atau bahkan hitam, segera buang telur tersebut. Sebab, perubahan warna bisa menandakan pertumbuhan bakteri di telur.

3. Rendam dalam air

Terakhir, cara yang paling sederhana adalah dengan merendam telur di dalam air. Jika tenggelam saat direndam, maka telur tersebut masih segar. Sementara jika mengambang, maka sudah hampir bisa dipastikan bahwa telur tersebut sudah lama atau sudah tidak segar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved