Pilkada 2020
Gibran Rakabuming Resmi Diusung PDIP di Pilkada Solo, Pengamat: Sangat Rawan Konflik Kepentingan
PDI Perjuangan resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Untuk Jokowi, ini adalah eksperimen awal membangun trah dinasti politiknya," ujar Pangi pada Januari silam.
Namun, yang menjadi pertanyaan saat itu, apakah Jokowi juga mempersiapkan infrastruktur kepada anggota-anggota keluarganya yang masuk ke dunia politik atau tidak.
Adapun salah satu pertanyaan dalam rencana pencalonan Gibran saat itu adalah infrastruktur dalam bentuk dukungan partai politik.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Februari silam, Jokowi membantah tudingan bahwa dia melakukan politik dinasti atau membangun dinasti politik.
Menurut Jokowi, dinasti politik terjadi jika dirinya secara spesifik menunjuk anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu.
"Dinasti politik itu kalau kita menunjuk anggota keluarga kita untuk menjabat. Misalnya saya menunjuk anak saya jadi menteri," ujar Jokowi, dikutip dari wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Sementara itu, menurut dia, jika seorang keluarga atau anak mendaftarkan diri dalam kontestasi pilkada, Jokowi menyebutkan bahwa rakyat yang menentukan.
"Kalau berpartisipasi dalam pilkada, yang menentukan rakyat, bukan Jokowi. Dia bisa menang, bisa tidak menang.
Bisa dipilih, bisa tidak dipilih, apa yang salah? Semua orang berhak untuk dipilih dan memilih di Indonesia," kata Jokowi. (Kompas.com/Tsarina Maharani)
Pengamat: Rawan Konflik Kepentingan
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menilai, langkah PDI-P mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada pemilihan kepala daerah Solo 2020 bisa menimbulkan Konflik Kepentingan.
• Gibran dan Selvi Ananda Rayakan Anniversary ke-5, Intip Potret Terbarunya Bersama 2 Buah Hati
• Achmad Purnomo Saingan Gibran Resmi Mundur dari Pilkada 2020, Surat Diberikan ke FX Hadi Rudyatmo
Sebab, Gibran merupakan putra sulung dari Joko Widodo, kader PDI-P yang saat ini juga tengah menjabat sebagai Presiden RI.
"Ini yang kita khawatirkan dari awal ketika anak pejabat/presiden ikut dalam kontestasi elektoral. Sangat rawan konflik kepentingan," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (17/7/2020).
Pangi menyebut, bentuk konflik kepentingan ini bahkan sudah mulai terlihat dari pengakuan Achmad Purnomo, pesaing Gibran dalam berebut tiket untuk diusung PDI-P.
Purnomo mengaku dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara Jakarta, Kamis (16/7/2020) kemarin.