Idul Adha 2020
Hati-hati, Ini 4 Bahaya yang Terjadi pada Tubuh ketika Terlalu Banyak Makan Daging
Makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan porsi 300-500 gram untuk seminggu.
Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan dokter atau ahli.
Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.
• Resep Tengkleng Mudah dan Enak, Begini Cara Membuatnya, Lengkap dengan Tips Mengolah Daging
• Tips Mencairkan Daging Kurban yang Telah Dibekukan untuk Diolah Jadi Kuliner Khas Idul Adha 2020
Kadar metabolit tinggi
Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.
Kadar metabolit yang ditemukan dalam tubuh orang yang rutin makan daging berlebihan adalah jenis trimethylamine N-oxide (TMAO).
Bakteri dalam usus menghasilkan TMAO selama proses pencernaan.
Zat ini adalah racun yang oleh peneliti disebut sebagai biang kematian akibat penyakit jantung.
Studi menunjukkan, orang yang makan daging merah memiliki tingkat TMAO tiga kali lipat dibandingkan orang yang makan daging putih atau protein nabati.
Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.
Karsinogenik
Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.
Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.
Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.
Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.
Proses pemasakan tertentu picu kanker