Mahasiswi S2 Dicekik Pacar hingga Tewas, Pelaku Rekayasa Kematian Korban Seolah-olah Gantung Diri
Titik terang kasus pembunuhan Mahasiswa S2 hukum di Mataran berinisial LNS (23) akhirnya terungkap.
Namun, cekcok kembali memanas saat orangtua R tiba-tiba menelpon dan meminta agar anaknya pulang ke Janapria, Lombok Tengah.

Lagi-lagi R meminta izin kepada LNS untuk pulang ke Janapria.
Namun LNS tetap tak mengizinkan kekasihnya meninggalkan Kota Mataram.
"Saat itulah terjadi adu mulut antara tersangka dan korban. Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberi tahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto saat jumpa pers di Mapolres Kota Mataram, Jumat (14/8/2020).
Waktu menunjukkan pukul 19.30 WITA.
R semakin kesal saat LNS mengancamnya dengan anak panah.
Ia pun emosi dan meminta kekasihnya untuk tidak macam-macam. R lalu mencekik LNS hingga korban jatuh ke karpet.
Mahasiswi S2 itu pun tewas di tangan kekasihnya.
• Kakek 70 Tahun di Nganjuk Nekat Gantung Diri Diduga Karena Ingin Nikah Lagi Tapi Keluarga Tak Setuju
• Minta Tebusan Rp 100 Juta, Pelaku Nekat Culik dan Gantung Babysitter, Aksinya Viral di Medsos
Rekayasa Bunuh Diri
Melihat kekasihnya tewas, R sempat duduk termenung memandangi mayat kekasihnya.
Seolah panik melihat sang kekasih sudah terbujur kaku, ide untuk merekaya pembunuhan pun terlintas di benak R.
R lantas bergegas keluar rumah dan pergi ke daerah Jempong untuk membeli tali.
Setelah kembali ke rumah, ia mengambil kursi yang ada di rumah makan.
R naik ke kursi untuk menjebol lubang angin atau ventilasi tembok dapur.
Lalu dengan tali berwarna kuning, ia menggantung jenazah kekasihnya.