Bisnis Tanaman Hias setelah Dirumahkan karena Pandemi Covid-19, Pasangan Ini Bisa Raup Belasan Juta
Josh bercerita, dia adalah pencinta tanaman, khususnya tanaman hias. Ia lalu mencoba menekuni hobinya itu untuk dijadikan bisnis.
Dari bisnis itu, pasangan ini bisa meraup pendapatan bersih rata-rata Rp 12 juta-Rp 15 juta dalam satu bulan.
Angka ini, menurut Josh, bisa mencapai 2-3 kali gajinya saat masih bekerja di perusahaan dulu.
"Ternyata bisa 2-3 kali lipat dari gaji saya di kantor bisa saya peroleh dari penjualan tanaman ini. Jadi akhirnya saya lebih fokus di sini," kata dia.
Deli mengaku, ia dan suaminya hanya melakukan promosi melalui Instagram. Pelanggan yang tertarik, biasanya langsung menghubungi lewat fitur direct message maupun kontak WhatsApp.
Selama tiga bulan beroperasi, toko daring milik suami-istri ini sudah diikuti oleh lebih dari 1.000 followers.
Mereka mengaku, tidak melakukan endorse. Konsumen yang datang, biasanya mengetahuinya lewat fitur pencarian di Instagram.
"Nama kami ada Monstera-nya. Jadi orang nyari Monstera, akun kami sudah di urutan paling atas," ucap Deli.
Suka-duka berbisnis tanaman hias
Deli menceritakan suka-duka berbisnis tanaman hias. Dia merasa puas jika pembeli suka dengan produk yang mereka hasilkan.
"Dukanya paling misalkan dari sini diantar dengan kurir, sampai di jalan, namanya di jalan kena angin, daunnya jadi robek karena angin," kata Deli.
Pengalaman pahit lain, ada juga pelanggan yang protes lantaran merasa tanaman yang dikirim tidak sesuai dengan gambar di akun Instagram.
Untuk itu, Deli dan suaminya juga menyediakan video mengenai kondisi setiap tanaman yang ada.
Lalu bagaimana dengan pingiriman tanaman?
Deli mengatakan, untuk konsumen yang masih bisa dijangkau, pengiriman melalui kurir atau ojek online. Pembeli juga dapat mengambil sendiri.
Sedangkan setiap tanaman yang akan dikirim ke luar kota diperlakukan berbeda.