Kisah Inspiratif, Sulkifli Kayuh Perahu Sejauh 17 Km Pakai GPS untuk Daftar Jadi Anggota TNI AL
pemuda 18 tahun asal Kabupaten Maros, harus mengayuh perahu sejauh 17 kilometer ke Mako Lantamal IV di Makassar
TRIBUNTERNATE.COM - Menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah impian sebagian besar pemuda di Tanah Air.
Hal ini rupanya tengah diperjuangkan oleh Sulkifli.
Sebab pemuda 18 tahun asal Kabupaten Maros ini rela mengayuh perahu sejauh 17 kilometer ke Mako Lantamal IV di Makassar untuk mengikuti seleksi calon prajurit TNI AL.
Anak nelayan tersebut berangkat ke lokasi tes pukul 04.30 WIB dengan mengemudikan ketinting (perahu tradisional) seorang diri.
Untuk mempermudah perjalanannya, Sulkifli memanfaatkan GPS yang ia punya.
• Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Miliki Harta Kekayaan Rp 26,68 M, Naik Rp 19,49 M dalam 8 Tahun
• Kisah 7 Pahlawan Revolusi yang Jasadnya Dibuang di Sumur Lubang Buaya dalam Peristiwa G30S/PKI
"Naik perahu. Start setengah 5 subuh, tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Pakai GPS saja ke sana," kata Sulkifli saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (1/10/2020).
Tak hanya sekali. Sulkifli sudah melalui beberapa tes dan tinggal beberapa langkah lagi untuk menjadi anggota TNI AL.
Dari 1.200 pendaftar, kini Sulkifli harus bersaing dengan 300 calon prajurit lainnya.
Terakhir, dia berhasil lulus tes kesehatan yang digelar pada Kamis (1/10/2020).
Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut memutuskan menggunakan perahu karena tidak ingin menyusahkan orangtuanya.
Selain itu, Sulkifli tinggal di desa yang terpencil sehingga kesulitan menuju ke lokasi tes, apalagi jika menempuh jalur darat.
• Kisah Anggie, Peringkat ke-1 Seleksi Akpol Gagal Masuk karena Positif Covid-19, Pilih Daftar ke UI
• Kisah Inspiratif Anak Penjual Cireng Buktikan Bisa Kuliah sampai S2 Meski Sempat Dicibir Tetangga
"Di kampung belum ada yang jadi TNI AL"

Sulkifli bercerita, sejak lulus SMA, keiginannya untuk menjadi abdi negara semakin kuat.
Ia pun ingin mewujudkan cita-citanya sejak kecil, yakni menjadi prajurit TNI AL.
Selain ingin mengabdi kepada negara, pemuda 18 tahun itu mengaku ingin membuat orangtuanya bangga karena selama ini di kampung mereka belum ada yang menjadi prajurit TNI AL.