Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

UU Cipta Kerja

Demokrat Akan Tempuh Jalur Hukum Terkait Tudingan Mendanai Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan pers lantaran merasa difitnah terkait demo UU Cipta Kerja.

Editor: Sansul Sardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNTERNATE.COM - Aksi demonstari menolak Undang-Undang Cipta Kerja disinyalir ada yang mendalangi.

Bahkan Pemerintah kompak menuding ada pihak-pihak yang menunggangi aksi demonstrasi tersebut.

Sebut saja Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menganggap pihak yang menunggangi aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja memiliki ambisi kekuasaan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2014).

Hal itu diungkap oleh Luhut saat menjawab pertanyaan jurnalis Budiman Tanuredjo dalam acara Satu Meja the Forum KompasTV, Rabu (7/10/2020).

MUI, PBNU Hingga Muhammadiyah Keluarkan Maklumat Terkait UU Cipta Kerja

Viral Video Emak-emak Naik Motor Bawa Bebek Terobos Barikade Polisi di Tengah Demo UU Cipta Kerja

Saat itu, Budiman bertanya apakah demo ditunggangi kepentingan politik di 2024.

"Jadi, menurut Pak Luhut, memang ada yang menunggangi ini untuk ambisi politik 2021 ya?," tanya Budiman sebagaimana dikutip dari TribunWow, Sabtu (10/10/2020). 

Evaluasi Penanganan Covid 19 di Empat Provinsi, Menko Luhut Sampaikan Keinginannya
Menko Luhut Binsar Pandjaitan (https://maritim.go.id/)

Luhut pun mengiyakan.

"Ya pasti ada lah, enggak usah orang pintar juga melihatnya ada. Ya kan pemerintah punya tools-nya juga untuk itung-itungan, apa sih susahnya itu?," kata Luhut.

Untuk itu, Luhut mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak memanfaatkan situasi genting demi kepentingan pribadi atau golongan.

"Jadi jangan spirit tuh 'saya pengen kuasa, saya pengen pemerintah ini diganggu' jangan begitu."

"Nanti kalau mau menjadi pejabat, jadi presiden ya tahun 2024, itu kan sudah ada waktunya," ujar dia. 

Budiman kembali menyinggung soal penunggang demo untuk kursi Presiden. 

"Ada ya yang memanfaatkan ini untuk menjadi presiden?," tanya Budiman.

"Ya istilah saya kan birahi-birahi kekuasannya ditahan dulu deh, sabar, ini kan Covid-19. Kalau anda bikin begini, itu bukan hanya berdampak pada Republik, tetapi pada kamu dan keluargamu," ujar Luhut. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved