Indonesia Masuk 10 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar, Fadli Zon: Warisan bagi Anak Cucu Kita
Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon menyoroti masuknya Indonesia dalam daftar 10 besar negara dengan utang luar negeri terbesar di dunia.
Melalui akun Twitternya, Fadli Zon menanggapi tentang tingginya jumlah utang luar negeri Indonesia.
Politisi Partai Gerindra ini menyebut jika utang tersebut akan menjadi 'warisan' bagi generasi mendatang.
Setiap anak, cucu, dan cicit yang lahir, kata Fadli Zon, akan langsung ikut menanggung utang dari pemerintahan saat ini.
"Inilah legacy (warisan) bagi anak cucu kita.
Setiap anak, cucu, cicit yg lahir sdh ikut menanggung utang warisan dr pemerintahan sekarang," tulisanya melalui akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Soal Penyerangan Ambulans di Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Fadli Zon: Memang Benar Mirip di Israel
Baca juga: 3 Petinggi KAMI Ditangkap, Fadli Zon: Malu Kita pada Dunia Masih Berani Menyebut Negara Demokrasi
Tanggapan pemerintah
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari mengatakan laporan tersebut berisi data dan analisis posisi utang Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara berpendapatan kecil dan menengah.
Namun demikian, laporan perbandingan yang di maksud tidak menyertakan negara-negara maju. Sehingga terlihat bahwa posisi Indonesia, masuk dalam golongan 10 negara dengan ULN terbesar.
Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 88,8 persen dari total ULN.
"Pemerintah mengelola utang dengan prinsip kehati-hatian (pruden) dan terukur (akuntabel)," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (14/10/2020), dikutip dari Kompas.com.
Rahayu mengatakan pada paparan perbandingan tersebut, terlihat utang Indonesia di antara negara-negara tersebut terhitung besar karena ekonomi Indonesia masuk dalam kelompok negara G-20 pada urutan ke-16.
Pasalnya ekonomi yang besar, utang Pemerintah (tanpa BUMN dan swasta) relatif rendah, yakni 29,8 persen di Desember 2019.
"Jika dibandingkan dengan 10 negara yang disebutkan dalam beberapa artikel pemberitaan media kemarin, sebagian besar utang Pemerintahnya diatas 50 persen, sementara posisi Indonesia jauh di bawahnya," jelas Rahayu.
“Pemerintah terus berkoordinasi, dalam hal ini dengan Bank Indonesia untuk memantau perkembangan utang luar negeri dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tambahnya.
Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia