6 Makanan Daerah Khas Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia, dari Kuah Beulangong hingga Sumpil
Berikut ini makanan yang muncul khas untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad di beberapa daerah di Indonesia seperti dilansir dari berbagai sumber.
Nasi ini merupakan simbol permohonan masyarakat supaya dijauhkan dari mara bahaya dan diberkahi Tuhan.
Biasanya nasi suci ulam sari disajikan pada malam 12 Rabiul Awal.
Nasi ini dibawa setiap kepala keluarga ke rumah tokoh masyarakat atau masjid kampung.
Nasinya sendiri berupa nasi uduk yang dibentuk tumpeng berbagai ukuran.
Kemudian di atasnya diberi lauk ayam utuh yang direbus dan ditambah pelengkap lain seperti sayuran.
5. Kue Kolombengi dan Wapili

Kue kolombengi dan wapili menjadi hiasan tolangga atau usungan untuk menyambut perayaan walima atau Maulid Nabi Muhammad di Gorontalo.
Dilansir dari Kompas.com, tolanggan dibuat dari kayu atau rotan yang berbentuk menara atau perahu.
Dari pucuk sampai ke bawah, biasanya dipenuhi oleh dua jenis kue khas ini.
Kolombengi atau plemben terbuat dari telur dan tepung terigu.
Biasanya masyarakat sudah membuat kue kolombengi sejak beberapa hari sebelum perayaan Maulid karena jumlah yang dibutuhkan bisa mencapai ribuan kue.
Sementara kue wapili atau wafel memang mirip dengan waffle khas Belgia.
Bedanya, kue ini dibuat dengan bahan berupa tepung beras, gula merah, santan, dan telur.
Namun secara umum tekstur dan tampilan antara wapili dan waffle hampir sama.
6. Endog-endogan