Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jenis Vaksin Covid-19 yang Beredar di Indonesia dan Jumlah yang Dibutuhkan untuk Capai Herd Immunity

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah menggunakan lima jalur pengadaan vaksin Covid-19.

europeanpharmaceuticalreview.com
ILUSTRASI vaksin Covid-19. 

TRIBUNTERNATE.COM - Dalam menanggulangi pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia, pemerintah telah mengupayakan sejumlah vaksin.

Vaksin sendiri juga dinilai vital dalam membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity.

Lalu, bagaimana pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia? 

Vaksin apa sajakah yang akan beredar dan diberikan kepada masyarakat?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah menggunakan lima jalur pengadaan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 426 juta dosis vaksin.

"Sampai sekarang ada lima jalur pengadaan vaksin yang sudah kita tempuh, empat di antaranya sifatnya bilateral, satu sifatnya multilateral," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers dengan media asing di Kantor Presiden, Rabu (2/9/2020). Budi Gunadi Sadikin dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kesehatan, Rabu (23/12/2020).
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers dengan media asing di Kantor Presiden, Rabu (2/9/2020). Budi Gunadi Sadikin dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kesehatan, Rabu (23/12/2020). (ist)

Baca juga: Direktur Jenderal WHO: Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir yang Dihadapi Dunia

Baca juga: ICW Sebut Firli Bahuri Tak Serius Berantas Korupsi, Bagaimana Tanggapan Pimpinan KPK?

Baca juga: WNA yang Tiba di Indonesia Sebelum 31 Desember Wajib Karantina 5 Hari, Mengapa Bukan 14 Hari?

Baca juga: Gisel Akui Pemeran Wanita dalam Video Syur Adalah Dirinya, Video Dibuat di Medan Tahun 2017

Dalam pengadaan jalur bilateral, pemerintah menandatangani kontrak pengadaan 125 juta vaksin dengan perusahaan asal China, Sinovac.

Lalu kerjasama pengadaan 100 juta dosis vaksin dengan Perusahaan Bioteknologi asala AS, Novovax.

Selain itu pemerintah juga akan menandatangani kerjasama dengan perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris, AstraZeneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin, dan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer biontech untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin.

"50 juta dosis vaksin (pfizer) sudah firm, sisanya opsi, Kami harap finalisasi dengan astrazeneca dan pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini," kata dia.

Sementara itu menurut Budi, untuk jalur multilateral, Indonesia sudah bekerjasama dengan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), sebuah lembaga yang menjadi bagian dari WHO.

Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis melalui kerjasama tersebut.

Hanya saja, menurut Budi, jumlahnya dosis yang akan diterima belum pasti.

"Angkanya masih bergerak berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia. Tapi range-nya antara 3 persen dari populasi atau 16 juta dosis, sampai 20 persen dari populasi atau sekitar 100 juta dosis," kata Budi.

Lebih jauh, Budi menjelaskan bahwa belum pastinya jumlah dosis vaksin yang diterima dari GAVI, melatarbelakangi pemerintah membuat kerjasama pengadaan yang sifatnya opsi dengan sejumlah perusahaan farmasi.

Opsi tersebut yakni apabila jumlah vaksin yang diterima dari GAVI sesuai dengan perkiraan awal, maka tidak perlu ada tambahan pengadaan vaksin.

"Itu sebabnya kenapa kita buat kontrak dengan opsi dari suplier vaksin yang ada tadi, yang empat (Sinovac, Novovax, AstraZeneca, Pfizer) tadi. Supaya kalau ada kepastian dari pengadaan dari GAVI, yang sifatnya gratis kita tak perlu ambil dari mereka. Tapi kalau vaksin GAVI belum bisa terdeliver sesuai jadwal, kita sudah mengamankan suplai dari perusahaan perusahaan tersebut secara bilateral," pungkasnya.

Jumlah yang Dibutuhkan untuk Mencapai Herd Immunity

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk mengejar kekebalan komunitas atau herd immunity terhadap pandemi Covid-19, dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.

Hal ini disampaikan Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).

"Dengan memperhitungkan bahwa 1 orang membutuhkan 2 dosis dan memperhitungkan guideline WHO, kita persiapkan 15 persen cadangan maka total vaksin yang diperlukan ada sekitar 426 juta dosis vaksin," kata Budi.

Adapun perhitungannya, menurut Budi, yakni 181 juta masyarakat yang akan divaksin dikali dua dosis, ditambah 15 persen vaksin untuk cadangan sesuai petunjuk WHO.

Adapun angka 181 juta warga yang divaksin tersebut didapat dari 188 juta warga Indonesia berusia 18 tahun ke atas dikurangi mereka yang memiliki komorbid, ibu hamil, serta para penyintas Covid-19.

"Ini adalah jumlah yang sangat besar, untuk itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan kita bisa mengamankan jumlah ini," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Vaksin Covid-19 yang Akan Beredar di Indonesia

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes: Perlu 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Kejar Herd Immunity

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved