Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Varian Baru Virus Corona: Pemerintah Tutup Pintu dari WNA, Diklaim Belum Ditemukan di Indonesia

Pemerintah mengambil langkah tegas menyusul munculnya varian baru virus corona atau Covid-19 asal Inggris yang lebih mudah menular

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
ILUSTRASI - Penumpang terlihat memakai masker saat tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (26/1/2020). 

Varian baru Covid-19 belum ditemukan di Indonesia

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, hingga saat ini belum ada temuan varian baru virus corona dari Inggris di Indonesia.

Varian baru virus corona yang dilaporkan di Inggris itu disebut mutasi B117.

"Kami belum menemukan varian yang dari Inggris itu di Indonesia. Jadi strain B117 itu belum ditemukan. Saya tidak bilang tidak ada, tapi belum ditemukan," ujar Amin saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Mutasi virus corona terbaru yang terakhir kali ditemukan di Indonesia yaitu mutasi D614G pada Agustus lalu.

Amin menegaskan mutasi D614G berbeda dengan mutasi B117 yang baru dilaporkan di Inggris.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Amin pun mengatakan LBM Eijkman akan segera melakukan identifikasi virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia.

"Kami sedang akan melakukan sequencing virus-virus yang di bulan Oktober, November, Desember," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan mutasi virus corona penyebab Covid-19 tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang nantinya diberikan kepada masyarakat.

Menurut Amin, mutasi yang selama ini dipelajari dan diketahui tidak mengubah struktur virus.

"Sampai saat ini, mutasi sebagian kecil yang terjadi belum sampai mengubah struktur. Belum dianggap bisa menganggu kinerja vaksin," kata Amin.

Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Diberitakan sebelumnya, varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah teridentifikasi di Inggris bagian tenggara.

Varian baru penyebab penyakit Covid-19 itu diberi nama "VUI-202012/01".

Varian baru virus corona disebut menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.

Hingga 13 Desember 2020, setidaknya ada 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.

Namun, belum ada bukti strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved