Tanah Longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang: BPBD Catat 11 Orang Tewas, 18 Lainnya Luka-Luka
Data sementara BPBD Kabupaten Sumedang per Minggu (10/1/2021) dini hari mencatat korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 11 orang.
Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.
Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada hari ini Minggu (10/1/2021) dan Senin (11/1/2021), Kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.
Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.
"Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," tutur Raditya.
Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.
BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota.
Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG. dan PVMBG.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Longsor di Sumedang, 11 Warga Meninggal, 18 Lainnya Luka-luka
Penulis: Fahdi Fahlevi