Fakta-fakta Longsor di Sumedang: Kronologi, Jumlah Korban, hingga Bantuan Rp1 M dari Kemensos RI
Berdasarkan pantuan di lokasi, Minggu (10/1/2021), tanah longsor di tebing setinggi 20 meter dan lebar 40 meter membuat 14 rumah warga rusak berat.
"Makanya kami sisir pencarian ke dekat masjid, dan ke area dekat lapangan, mudah-mudahan cuaca bagus sehingga kita bisa bekerja sesuai yang diharapkan," ujarnya di posko bencana longsor.
Dalam pencarian ini, pihaknya tetap berkaca pada pencarian korban yang sudah ditemukan. Biasanya, mereka ditemukan bertumpukan di dalam rumahnya masing-masing.
Menurutnya, korban banyak ditemukan di luar rumah karena kemungkinan saat terjadi longsor susulan mereka menyelamatkan diri, tetapi tidak selamat.
"Termasuk 13 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Deden.
4. Kemensos Salurkan Bantuan Rp1 Miliar
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Rp 1,053 miliar untuk korban tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Bantuan tersebut terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat sebsar Rp888.671.350; Beras Reguler sebanyak 3.000 dengan nilai Rp31.800.000; dan Santunan Ahli Waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris sebesar Rp165.000.000.
"Kami juga melakukan pendistribusian logistik dan beras regular untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir yang bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution melalui keterangan tertulis, Senin (11/1/2021), dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: UPDATE Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ182, Tim SAR Gabungan Telah Kumpulkan 19 Kantong Jenazah
Baca juga: Pakai Face Shield tanpa Masker, Anji Manji Nilai Tidak Efektif Cegah Covid-19: Malah Menggelikan
Bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit; velbed sebanyak 150 unit; matras sebanyak 1.200 lembar; kasur sebanyak 600 buah; dan selimut sebanyak 1.000 lembar.
Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kemensos juga bergerak mengevakuasi korban longsor.
"Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak tanah longsor tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” kata Syafii Nasution.
Langkah selanjutnya adalah pengerahan Tagana dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk melakukan pendataan korban.
Lalu evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Direktorat PSKBA Kemensos juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 pcs.
Baca juga: Unggahan Anisa Bahar tentang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Tuai Hujatan, Kena Tegur Lutfi Agizal
Baca juga: Penyelam Ungkap Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182: Kondisi Pesawat Hancur, Bawah Laut Keruh
5. Developer Perumahan Diperiksa Polisi