Sosok Captain Afwan di Mata Mantan Pramugari: Sangat Baik dan Bersahaja, Selalu Ingatkan untuk Salat
Duka mendalam dirasakan keluarga dan kerabat dekat korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj182.
Dalam acara live tersebut Feni Rose juga mengundang narasumber lain via telepon, yaitu kakak korban salah satu penumpang pesawat
Irfansyah Riyanto menjelaskan kenangan terakhir dengan adik, orangtua, dan ponakan-ponakannya.
Irfan sendiri mengantar ke bandara anggota keluarganya tersebut, dan mengurus semua persiapan.
Adik dari Irfan ini sedang hamil 5 bulan, Ratih atau adiknya ini ternyata teman dari Ari Untung
Ratih sebelum terbang membuat story "Byebye keluarga semue, kite pulang kampung dulu ye," diakhiri,dengan emot cium.
Keluarga yang ada dalam pesawat menjadi penumpang adalah adik dengan 2 anaknya bersama orang tua.
"Sekarang saya lagi di Bandung, kemaren ke rumah sakit polri antimortem,” ungkap Irfan.
Dia tidak kuat menunggu di rumah sakit, dan memutuskan pulang ke rumah di Bandung.
Harusnya keluarga berangkat dengan pesawat 6R pukul 07.00 WIB, tetapi diundur menjadi pukul 13.30 WIB menggunakan Sriwijaya SJ-182.
“Semoga ada keajaiban kecil, jasadnya diketemukan,” harapnya.
Irfan berharap walaupun tidak selamat paling tidak jasadnya diketemukan agar bisa ketemu untuk terakhir kali.
Suami Ratih menunggu di Pontianak, awalnya Irfan mengetahui kabar pesawat hilang kontak dari adik iparnya tersebut.
“InsyaAllah sampai, sabar sabar,” ucap Irvan pada adik iparnya ini.
Firasat juga terjadi pada ayahnya, untuk kali ini mau menjamak sholatnya yaitu zuhur dan ashar.
“Fan bapak boleh jamak sholatnya tidak?” ucap sang ayah.
Irfan berkata boleh, karena belum tau bapaknya akan sampai di Pontianak Pukul berapa.
"Beliau kalau dengar azan mencari masjid atau mushola, ayah sangat tetap waktu ketika sholat,” ungkap Irfan.
Ketika sudah takdir tidak ada yang bisa mencegahnya, harusnya orangtua akan pulang 2 Januari 2021.
Video selengkapnya:
(TribunTernate.com/Efrilia Aminati)