Penjelasan BMKG tentang Gempa Bumi Magnitudo 5.9 dan 6.2 di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat
Gempa bumi yang mengguncang Majene tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
TRIBUNTERNATE.COM - Wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, kembali diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6.2, Jumat (15/1/2021) dini hari tadi sekitar pukul 01.28 WIB.
Gempa tersebut berlokasi di darat, enam kilometer arah timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Bambang S Prayitno mengatakan gempa yang mengguncang Majene tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," ujar Bambang, Jumat (15/1/2021).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju.
Getaran dirasakan hampir semua penduduk, hingga banyak orang yang terbangun dari tidur lelapnya.
Guncangan gempa bumi juga dirasakan di Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa.
"Terasa getaran seakan akan truk lewat," ujar Bambang.
Akibat gempa bumi tersebut kantor Gubernur Sulawesi Barat, hotel dan rumah warga dikabarkan rusak dan roboh.
Baca juga: Tanah Longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang: Tim SAR Gabungan telah Mengevakuasi 24 Korban Tewas
Baca juga: Foto-foto Gedung Pemprov Sulbar yang Ambruk akibat Gempa Bumi M 6.2 di Mamuju, Sulawesi Barat
Baca juga: Gempa Bumi Majene, Sulbar: 3 Orang Meninggal Dunia, 24 Luka-luka, Lebih dari 2.000 Warga Mengungsi
Menurut Bambang, sebelum gempa utama yang terjadi pada pukul 01.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan adanya satu aktivitas gempa bumi pendahuluan dengan magnitudo 3.1.
Kemudian, ada beberapa gempa bumi susulan dengan magnitudo lebih kecil daripada gempa utama.
"Hingga hari Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan enam aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo maksimum 4.1. Gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempa bumi pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5.9," ujar Bambang.
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Okky Bisma Korban Sriwijaya Air SJ182 Sudah Dimakamkan, Istri dan Kakak Sampaikan Terimakasih
Baca juga: Raffi Ahmad Beri Klarifikasi tentang Foto Kumpul-kumpul, Ini Tanggapan Sherina dan Epidemiolog UI
Baca juga: Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur Terharu sekaligus Merasa Terhormat
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,"kata Bambang.