Ustaz Das'ad Latif Nyaris Jadi Korban Gempa Sulbar, Hotel Matos Ambruk 20 Menit sebelum Dia Tiba
Dai kondang, Ustaz Das'ad Latif nyaris menjadi korban gempa di Mamuju yang mengguncang Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/2/2021) dini hari.
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Warga yang panik kemudian berlarian menyelamatkan diri ke dataran tinggi untuk menghindari terjadinya tsunami kendati ada penyampaikan dari BMKG jika guncangan gempa kali ini tak berpotensi tsunami.
Pada Kamis (14/1/2021) sekitar 14.35 WITA, Majene juga diguncang gempa dengan magnitudo 5.9.
Guncangan terasa hingga ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah di Pulau Kalimantan.
Gempa ini juga dilaporkan menyebabkan sejumlah gedung roboh dan longsor di kawasan perbukitan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, Darno Majid menjelaskan, hingga berita ini diturunkan 27 orang yang dinyatakan tewas.
18 di antaranya meninggal di Kabupaten Mamuju, 9 lainnya di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua Kabupaten yang terdekat yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju," ujar Darno, saat konferensi pers di Mamuju, Jumat siang.
Darno mengatakan, saat ini BPBD belum mendapat data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut.
Diperkirakan, ada belasan ribu warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.
"Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit," ujar Darno.
Baca juga: Cerita Kondisinya setelah 24 Jam Menerima Vaksin, Ariel Noah: Baik-baik Saja, Nggak Pegel
Baca juga: Panik Saat Evakuasi Gempa Mamuju, Seorang Wanita Tertabrak Motor
Selain gedung perkantoran, hotel, dan pusat perkantoran yang rusak, ada rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah.
Sebanyak 10 rumah warga yang rata dengan tanah, 100 lebih rumah rusak berat dan ringan, serta beberapa ruko turut ambruk akbiat gempa tersebut.
"Kemudian kantor Gubernur sendiri mengalami kerusakan yang sangat parah."
"Di antaranya setengah dari kantor itu ambruk dan di belakangnya retak dan mungkin saja saat ini sepertinya memang sudah tidak bisa lagi ditempati apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gempa susulan," Darno memastikan.