Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Update Kondisi Terkini Gunung Merapi, 36 Kali Guguran Lava Pijar hingga Potensi Arah Erupsi

Berdasar laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 17 Januari 2021, BPPTKG mencatat ada 36 kali guguran lava pijar.

Tribunjogja.com/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Berikut update kondisi terkini Gunung Merapi berdasarkan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Berdasar laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 17 Januari 2021, pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, BPPTKG mencatat ada 36 kali guguran lava pijar.

"Teramati guguran lava pijar 36 kali,"ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi, periode pengamatan Minggu (17/1/2021).

Lalu, muncul asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah dengan visual gunung jelas hingga kabut 0-III.

Potensi ancaman berubah

X
Titik api diam terlihat dari lereng Gunung Merapi Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (5/1/2020). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi.(ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan, erupsi Gunung Merapi saat ini cenderung mengarah ke Barat Daya. Hal ini membuat rekomendasi juga harus disesuaikan.

Menurutnya, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, awan panas, pada sektor Sungai Kuning, Sungai Boyong, Sungai Bedog, Sungai Krasak, Sungai Bebeng dan Sungai Putih sejauh maksimal 5 Km.

"Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 Km dari puncak. Jadi masih ada kemungkinan letusan eksplosif, ini biasa dalam fase erupsi," ungkapnya.

Agus Budi menambahkan, aktivitas seismik, deformasi dan gas teramati mengalami penurunan secara signifikan. Namun, kejadian guguran tinggi dominan bersumber di lokasi erupsi.

Lalu, pada pengamatan per 15 Januari 2021, distribusi probabilitas erupsi dominan ke arah erupsi efusif dan potensi erupsi eksplosif menurun signifikan.

Menurutnya, dengan erupsi cenderung bersifat efusif, dan memperhatikan arah erupsi cenderung mengarah ke Barat Daya, maka potensi ancaman bahaya juga bergeser.

Status Siaga Level III

Untuk status Gunung Merapi, BPPTKG masih menetapkan Siaga (Level III). Dalam status itu, BPPTKG merekomendasikan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aktivitas Gunung Merapi, 36 Kali Guguran Lava Pijar hingga Potensi Arah Erupsi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved