Gempa di Sulawesi Barat
Viral Video Bantuan Gempa Majene Dijarah, Mensos Risma Tegaskan Bukan Penjarahan: Mereka Kelaparan
Tri Rismaharini tak mau aksi warga korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) berebut bantuan logistik disebut sebagai penjarahan.
Kemudian tampak pada video, warga berdesakan untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam mobil yang singgah.
Video-video tersebut dianggap sebagai penjarahan karena terdapat keterangan dalam salah satu akun Instagram menyebut maraknya aksi perampasan terhadap pembawa logistik yang melintasi jalur darat.
Risma tegaskan bukan penjarahan

Menurutnya, kondisi di Sulbar sangat penuh keterbatasan.
Banyak toko yang tutup dan kebanyakan memilih mengungsi ke tempat yang ke tempat yang tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Jadi mungkin mereka memang kelaparan kondisinya, jadi sekali lagi bukan penjarahan. Karena kita harus membaca situasi," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Kata BPBD Majene
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene Sirajudiin membenarkan, ada warga yang memberhentikan mobil pengangkut bantuan logistik bagi pengungsi gempa.
Mereka adalah para pengungsi yang berada di sekitar Kecamatan Ulumanda, Malunda dan perbatasan Majene-Mamuju.
Tetapi, kata Sirajuddin, pengungsi tersebut ialah korban gempa yang belum mendapatkan bantuan.
Bantuan logistik memang baru tiba hari ini dalam jumlah yang banyak.
"Betul tapi kita sudah koordinasikan dengan tim setiap bantuan akan dikawal supaya mereka tidak ada yang menjarah sendiri," kata Sirajuddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Kini, tiap-tiap bantuan yang dikirim ke lokasi pengungsian telah dikawal oleh pihak kepolisian.
(Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Aprillia Ika), Tribun Jatim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Bantuan Gempa Dijarah, Mensos Risma Akui Keterlambatan Logistik di Sulbar, Ini Penyebabnya"