Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Hari Ini

Gempa Bumi Magnitudo 4.7 Terjadi di Bahodopi, Kabupaten Morowali pada Kamis, 4 Februari 2021 Petang

BMKG mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Kamis (4/2/2021) petang.

Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi. BMKG mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Kamis (4/2/2021) petang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Kamis (4/2/2021) petang.

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 16:58:02 WIB dengan magnitudo 4.7.

Pusat gempa berada di laut, 26 kilometer sebelah timur Bahodopi, Kabupaten Morowali, dengan titik koordinat 2.75 Lintang Selatan (LS), dan 122.36 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.

BMKG juga menginformasikan gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas MMI III-IV di Kabupaten Morowali.

Baca juga: Sesar Lembang di Jawa Barat Masih Aktif, Daryono BMKG: Tak Seorang pun Tahu Kapan Gempa Kuat Terjadi

Baca juga: Erupsi di Tangkuban Parahu akankah Memicu Aktivitas Sesar Lembang? Ini Kata BMKG

Baca juga: BMKG Sebut Gempa Bumi di Sulbar Berbeda dengan Gempa di Palu, Sulteng, Ini Penjelasannya

Dalam kejadian gempa bumi, ada Skala MMI, apa yang dimaksud Skala MMI itu?

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

Kritisi Pemotongan Insentif Nakes, IDI Jakarta: Penghargaan Jangan Dikurangi karena Taruhannya Nyawa

Antre Tes Swab di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Pakai Jam Tangan Mewah dan Tas Louis Vuitton

Istana Negara Buka Suara Soal Surat AHY ke Jokowi: Kami Rasa Tidak Perlu Menjawab Surat Tersebut

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunTernate.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved