Semburan Gas dan Lumpur di Pesantren Al Ikhsan: Diameter Bertambah, Tinggi Semburan Berkurang
Peristiwa semburan gas bercampur pasir, batu dan lumpur terjadi di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2.
Di hari ketiga, atau pada Sabtu (6/2/2021), sumber semburan gas berbunyi menggelegar.
Sesekali terdengan dentuman kuat hingga terdengar dari jarak sekitar 300 meter dan membuat tanah di sekitar pesantren bergetar.
Menurut Analis Prigram Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM, Darwin menjelaskan, semburan gas berpotensi meledak.
"Yang pasti jam 12.49 WIB, hasil pengukuran Lower Explosive Limit (LEL) itu diposisi 6 persen. Artinya sangat berbaya dan bisa memicu ledakan. Tapi kalau H2S atau kandungan racunnya nol," ujar dia.
Adapun hingga hari ketiga, terpantau diameter sekitar empat meter dengan tinggi semburan mencapai 10 meter.
Warga tak boleh dekati lokasi
Karena potensi itu, warga pun tidak diperkenankan mendekati lokasi semburan.
Kini kepolidian dan BPBD telah memasang garis pengaman sejauh 150 meter dari pusat lokasi semburan.
"Kita sudah tarik ke depan lagi garis batas aman. Karena kondisi saat ini sangat berbahaya dan berpotensi meledak. Ledakan bisa saja dipicu oleh sinyal handphone dan sumber api lainnya. Makanya sekarang tidak boleh mendekat ke lokasi," kata Darwin.

Hari keempat, diameter bertambah
Pada hari keempat, Minggu (7/2/2021), semburan gas di pondok pesantren masih terjadi.
Bahkan ukuran diameternya semakin membesar.
Diameter yang mulanya sebesar empat meter kini bertambah menjadi enam meter.
Namun, ketinggian semburan relatif berkurang.
"Diameter lubang memang bertambah besar menjadi enam meter. Karena tekstur tanah yang di atas itu ketika ada gas dan air yang bergejolak otomatis akan berpengaruh. Cuma, dari tinggi semburan gas sudah turun drastis," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman.