Ayah Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB Papua Minta Konflik Segera Usai: Korbannya Cukup Anak Saya
Menanggapi gugurnya anaknya dalam tugas, ayahanda Pratu Ginanjar, Dede Nanda, berharap pemerintah segera menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua.
"Dia kemudian ikut lagi Tamtama, namun gagal lagi," ujar Dede.
Karena kegigihan Pratu Ginanjar yang terus mencoba mendaftar menjadi anggota TNI, akhirnya ia diterima pada percobaan ketiganya.
Pada percobaan ketiga, ia kembali mendaftar sebagai Tamtama dan lolos.
"Ketiga ikut Tamtama. Alhamdulillah lolos. Sekitar tahun 2018-an," lanjutnya.
Dede juga menceritakan, setelah menjadi tentara, Pratu Ginanjar di tempatkan di Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma.
Dede menyebutkan, anaknya dinas di Kodam IV di Purbalingga, Jawa Tengah.
"Dinas di Kodam IV, di Purbalingga," lanjut Dede.
Baca juga: Dua Prajurit TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua
Baca juga: Viral di Medsos, Ternyata Ini Penyebab Lagu Terpesona Jadi Yel-yel TNI dan Polisi
Sosok Penurut
Di mata sang ayah, Pratu Ginanjar merupakan anak yang penurut.
Sejak almarhum kecil hingga menjadi tentara, kata Dede, ia tak pernah menyentil telinga anak bungsunya itu.
"Sangat penurut," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Dede mengaku berkomunikasi terakhir dengan almarhum pada Minggu (14/2/2021) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu, kebetulan ia baru pulang kerja di sebuah pabrik pupuk organik di Kota Banjar.
"Saya tiba di rumah, istri sedang berbicara di telepon (dengan almarhum)," kata Dede.
Dede kemudian ikut berbicara dalam sambungan telepon itu.