DPRD DKI Jakarta Ragukan Sumur Resapan Andalan Anies Baswedan: Kalau Masih Banjir, Sama Saja Bohong
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku punya program andalan, yakni pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, lamanya progres pembuatan sumur resapan ini lantaran ada keterbatasan vendor yang mengerjakan.
Untuk itu, Juaini mengaku pihaknya bakal mengebut pembuatan drainase vertikal di tahun 2021 ini.
"Kemarin kenapa lambat? Karena vendornya cuma dua, nah sekarang lagi diproses, vendornya itu ada 100," ujarnya.
"Kami harapkan banyaknya vendor jadi yang kerja juga banyak, sehingga program bisa cepat kami jalankan," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Angka Kasus Kematian akibat Covid-19 Lampaui 500.000, Amerika Serikat Berduka
Baca juga: Sopir Bus Intra Serahkan Diri ke Polisi, Sempat Kabur setelah Kecelakaan Tewaskan 9 Orang

Dapat Suntikan Rp 400 Miliar dan Menargetkan Buat 300 Ribu Sumur Resapan
Anggaran Rp 400 miliar pun telah dialokasikan Pemprov DKI dalam APBD 2021 untuk program ini.
Pemprov DKI menargetkan membuat 300 ribu sumur resapan sepanjang tahun 2021.
"Tahun 2021 sampai 2022 rencana kami 300 ribu titik dengan anggaran 300 ribu titik dengan anggaran Rp 400 miliar. Itu yang akan kami mulai di tahun ini," ucapnya, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Anies Baswedan: Kalau Berada di Wilayah Publik, Maka Kuping Kita Tidak Boleh Tipis
Diragukan DPRD DKI
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengaku ragu dengan program sumur resapan yang dicanangkan Pemprov DKI.
Pasalnya, banjir kembali mengepung ibu kota di awal tahun 2021 ini.
Bahkan, setidaknya sudah tiga kali DKI Jakarta dilanda banjir di bulan Februari ini.
Banjir paling parah terjadi pada Sabtu (20/2/2021) lalu, dimana ada 113 RW terendam banjir di Jakarta.
"Seharusnya efektif itu bila tidak terjadi banjir. Nah, kalau efektif tapi banjir kan sama saja bohong," ucapnya, Senin (22/2/2021).
Ia pun ragu, Pemprov bisa menyelesaikan pembuatan 300 ribu sumur resapan di tahun 2021 ini.