Ramadhan 2021
Jelang Ramadhan 2021, Ini Tips Berpuasa bagi Penderita Maag dan Asam Lambung
Berikut adalah beberapa tips untuk puasa Ramadhan bagi penderita maag dan asam lambung
TRIBUNTERNATE.COM - Selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan puasa, termasuk penderita maag dan asam lambung.
Bagi Anda yang menderita maag dan asam lambung harus memperhatikan beberapa fakta penting selama bulan puasa.
Salah satu kebiasaan orang-orang saat menjalani puasa Ramadhan adalah, langsung tidur setelah sahur.
Ternyata hal ini tidak baik karena dapat menyebabkan refluks asam yang memicu maag atau asam lambung.
Selain itu, kebiasaa lain adalah makan berlebihan saat buka puasa, diikuti dengan merokok.
Kebiasaan buruk ini dapat berisiko memicu dispepsia dan acid reflux bagi penderita maag atau asam lambung.
Bagi penderita maag atau asam lambung, bisa coba untuk menerapkan berhenti makan tiga hingga empat jam sebelum tidur.
Hal ini berguna untuk memberikan waktu istirahat yang bagi sistem pencernaan.
Selain itu, usahakan untuk mengurangi konsumsi makanan yang panas, pedas, dan mengandung asam karena cenderung mengiritasi saluran pencernaan.
Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Ini Delapan Tips Sederhana agar Tidak Gampang Haus Saat Puasa
Baca juga: Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan, Berikut Niat Puasa Qadha
Berikut adalah beberapa tips untuk puasa Ramadhan bagi penderita maag dan asam lambung, dilansir dari The Star MY.
1. Hal yang perlu dihindari

Makan makanan digoreng dan berlemak.
Selain itu, buah-buahan yang mengandung asam, misalnya buah jeruk seperti lemon, limau, grapefruits dan jeruk, juga harus dihindari.
Kemudian makanan ekstra pedas dan makanan kaleng / olahan, terutama produk berbahan tomat juga harus dihindari.
Makanan olahan dengan masa simpan yang lama biasanya mengandung banyak bahan kimia, termasuk bahan pengawet.
Hal ini dapat menyebabkan sakit maag atau asam lambung.
Selain itu, perlu dihindari pula makanan yang mengandung terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan.
Bagi penderita maag atau asam lambung, juga disarankan untuk tidak makan berlebihan saat berbuka dan sahur.
Penderita maag dan asam lambung juga tidak boleh menunda buka puasa.
Selain makanan, ada juga beberapa minuman yang perlu dihindari penderita maag dan asa lambung.
Contohnya seperti minuman yang mengandung kafein misalnya teh, kopi, dan soda.
Penderita maag dan asam lambung juga dianjurkan untuk menghindari merokok.
Merokok sering kali dikaitkan dengan gastritis dan penyakit tukak lambung.
Penderita maag dan asam lambung juga disarankan untuk menghindari obat-obatan yang bisa mengiritasi lapisan lambung, seperti obat pereda rasa nyeri.
2. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi

Penderita maag atau asam lambung, sebaiknya mengonsumsi karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna saat sahur.
Hal ini karena agar makanan lebih awet di dalam lambung, sehingga menghindari perut kosong dan rasa.
Secara khusus, penderita maag dan asam lambung dianjurkan untuk mengonsumsi kurma.
Hal ini karena kurma merupakan sumber gula, serat, karbohidrat, potasium, dan magnesium yang sangat baik.
Selain kurma, penderita maag dan asam lambung juga disarankan untuk mengonsumsi almod.
Almond diketahui kaya akan protein dan serat.
Almond ini dapat dikonsumsi dalam bentuk kacang maupun dalam bentuk susu almond.
Buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi penderita maag atau asam lambung adalah pisang.
Hal ini karena pisang merupakan sumber karbohidrat, potasium, dan magnesium yang baik.
Bagi penderita maag dan asam lambung, sebaiknya mengonsumsi makanan yang dipanggang atau dioven, daripada makanan yang digoreng dan berlemak.
Penderita maag dan asam lambung juga disarankan untuk makan secukupnya dan dalam jumlah kecil.
Baca juga: Tips Atasi Sakit Kepala atau Pusing saat Puasa Ramadhan: Tidur Siang hingga Minum Teratur Saat Buka
Baca juga: Jelang Ramadhan, Simak Tips Puasa untuk Penderita Diabetes, Persiapkan Hal Berikut
3. Minuman yang dianjurkan

Penderita maag dan asam lambung dianjurkan untuk meminum air putih, jus buah non-asam dan minuman yang mengandung potasium sebanyak mungkin di antara berbuka puasa dan waktu tidur.
Hal ini karena agar tubuh dapat menyesuaikan kadar cairan untuk keesokan harinya.
(TribunTernate.com/Qonitah)