Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jokowi Dikerumuni Warga di NTT, Epidemiolog: Berisiko Tinggi, Harusnya Beri Contoh Pentingnya 5M

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kedatangan Jokowi disambut riuh warga, berisiko tinggi. 

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Kerumunan warga sambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Maumere, NTT, yang beredar di media sosial. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) langsung disambut keramaian masyarakat setempat, Selasa (23/2/2021).

Kunjungan kerja Joko Widodo tersebut menuai sorotan publik, sebab mengundang kerumunan warga.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kedatangan Jokowi disambut riuh warga, berisiko tinggi. 

Seharusnya, menurut dia, peristiwa itu dapat dihindari. Terlebih, ia menilai, NTT merupakan daerah dengan performa pengendalian Covid-19 yang buruk.

"Artinya beliau datang ke wilayah yang berisiko tinggi. Sehingga harus dihindari adanya keramaian seperti itu. Berbahaya buat Presiden kita. Walaupun beliau sudah divaksin bukan berarti tidak akan terinfeksi, apalagi dengan situasi ramai seperti itu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Kendati demikian, Dicky mengatakan bahwa bukan berarti Jokowi tidak boleh mengunjungi rakyatnya pada masa pandemi.

Namun, ia menitikberatkan soal pengamanan yang seharusnya dapat melindungi Presiden Jokowi agar terhindar dari kerumunan.

"Harus dilakukan pengamanan, apalagi NTT. NTT itu performa pengendaliannya buruk. Testing-nya rendah, tracing-nya rendah, respon awalnya juga tidak banyak berbasis sains. Sehingga saat ini dia mengalami situasi yang tidak terkendali," jelasnya.

Baca juga: Tinjau Lumbung Pangan di NTT, Jokowi Dikerumuni Warga, Motor Paspampres Ambruk Didorong Ibu-ibu

Baca juga: Opsi Vaksin Covid-19 Gratis dan Mandiri, Epidemiolog: Vaksin untuk Rakyat Indonesia Saja, Pak Jokowi

Selain itu, Dicky juga melihat kasus Covid-19 di NTT banyak yang tidak terdeteksi. Sehingga, ia menilai, meskipun Jokowi berada di dalam mobil, penularan virus bisa saja terjadi di sekitar itu.

Untuk itu, ia berpendapat, seharusnya Jokowi dapat membuat kegiatan yang lebih aman untuk dirinya sendiri dan rakyatnya.

Lebih lanjut, Dicky menambahkan, Presiden perlu menjadi contoh keteladanan untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Termasuk memberi contoh untuk pemerintah daerah di NTT baik provinsinya maupun kabupaten/kota, tentang pentingnya 5M. Selain 3M yaitu meminimalisir mobilitas, mencegah keramaian kerumunan. Itu contoh yang harus kita berikan," ungkap dia.

Menurutnya, di situasi pandemi ini, dibutuhkan keteladanan dan juga memberikan contoh konsistensi atau komitmen mematuhi protokol kesehatan.

Tidak hanya Presiden, lanjut Dicky, siapapun perlu menjadi teladan bagi sesamanya dalam rangka mengendalikan pandemi di Indonesia yang dinilainya belum sama sekali terkendali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved