Kabar Artis
Pandemi Covid-19 Berdampak pada Karir dan Album Baru NOAH, Ariel Noah: Kita Lebih Sakit Hati
Pengakuan Ariel Noah dalam podcast bersama komedian Sutisna alias Sule: "kita lebih sakit lantaran adanya pandemi."
TRIBUNTERNATE.COM – Musisi Ariel Noah merasa sakit hati dengan adanya pandemi yang berdampak pada bandnya, Noah.
Hal tersebut diungkapkan dalam kanal YouTube SULE Channel pada Senin (22/2/2021) kemarin.
Diketahui, sebelumnya band Noah menolak tawaran manggung lantaran ingin menggodog album barunya.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, semua rencana yang sudah disiapkan matang-matang sirnalah sudah.
Kini, dirinya dan band Noah harus memutar otak dengan rencana yang lain.
Mantan kekasih Luna Maya ini mengatakan, musisi adalah profesi yang paling bertentangan dengan Covid-19.
“Tugasnya kita paling bertentangan sama Covid, kita itu tugasnya mengumpulkan orang banyak dan menghibur,” kata Ariel.

Baca juga: Ariel Noah Angkat Bicara Soal Polemik Penggunaan Masker pada Selebritis: Harus Disadari Bersama
Baca juga: Ariel Noah Cerita Kenakalan Masa Kecil: Di Rapor TK Tulisannya Anak Ibu Suka Menyiksa Anak Lainnya
Baca juga: Kepada Ridwan Kamil, Ariel NOAH Ungkap Alasan Dirinya Yakin Disuntik Vaksin Covid-19
Bertentangan yang dimaksud Ariel adalah profesi yang mengumpulkan banyak massa dan akan menimbulkan kerumunan.
Hal tersebut sangat dihindari sebab untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19, masyarakat diwajibkan untuk menjaga jarak fisik.
Oleh karenanya, secara tidak langsung pekerjaan yang mengumpulkan massa ini harus dihentikan total untuk menjalankan protokol kesehatan.
“Sedangkan, itu di covid paling nggak boleh, kita yang pekerjaan musti berhenti total kan,” kata Ariel.
Sebelum adanya pandemi, tepatnya selama tiga tahun, band Noah sudah fokus dengan pembuatan albumnya.
Bahkan, salah satu kru meminta untuk enam bulan berhenti total tidak menerima tawaran manggung.
Selama tidak menerima tawaran manggung, waktu pun digunakan band Noah fokus di studio untuk mematangkan album yang sedang digarapnya.
“Tiga tahun ngomong sama kru dan yang lain, bahkan sebelum launching, teh ada yang minta libur enam bulan. Pokoknya enam bulan pengin tidak ada yang manggung, mau serius di studio,” kata Ariel.

Sebenarnya, menurut Ariel, bisa saja album itu digarap selama setahun atau dua tahun.
Namun, band Noah memiliki tujuan lain sehingga harus menggodognya selama tiga tahun agar benar-benar bisa dipastikan kualitasnya.
“Mungkin bisa satu tahun selesai, dua tahun selesai tapi mau dibagus-bagusin, akhirnya tiga tahun si album diprosesnya,” kata Ariel.
Akhirnya, setelah tiga tahun penggodogan, album itu bisa dirilis empat bulan sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Loanching empat bulan sebelum pandemi lah,” kata Ariel.
Di sisi lain, band Noah sebenarnya ingin memanfaatkan momen ini sebagai 'ajang balas dendam.'
Lantaran sudah beberapa bulan mereka menolak tawaran manggung.
Namun, semuanya hanya tinggallah rencana dan tidak bisa dilaksanakan karena terhalang pandemi.
“Udah dibikin pas launching udah nih. Ini launching kita balas dendam ya, kemarin yang ke-stop semua kita pokoknya tour sepanjang-panjangnya lah,” kata Ariel.
Bahkan, tak hanya ingin balas dendam, band Noah juga sudah menandatangani kontrak tawaran manggung di berbagai kota.
“Kontrak ini, kontrak itu, yang kontrak panjang teh palingan tiga kota, eh tiba-tiba pandemi,” kata Ariel.

Baca juga: Hadiri Pernikahan Sang Mantan Suami, Sophia Latjuba Gandeng Abdee Slank
Baca juga: Cerita Hotman Paris Akhirnya Disuntik Vaksin Covid-19, Sempat Dilarang oleh Orang-orang Terdekat
Baca juga: Askara Parasady Resmi Jadi Tersangka KDRT, Bagaimana Respon Pihak Nindy Ayunda?
Dengan kondisi pandemi, Ariel dan band Noah akhirnya mengubah semua rencana utama mereka.
Band Noah memilih untuk sebisa mungkin menekuni dunia kreatif.
“Sama kayak yang lain lah, mencoba ini aja kreatif cari jalan keluar walaupun kan ga semuanya bisa ya,” kata Ariel.
Namun, Ariel tetap bersyukur dengan yang bisa dilakukan sekarang lantaran sudah memiliki branding.
Di sisi lain, masih banyak pihak di luar sana yang tak seberuntung band Noah.
“Maksudnya, kalo kita mah lebih gampang karena memang secara brand udah lebih dikenal, mungkin ya dibanding yang lain,” kata Ariel.
Ariel turut prihatin dengan penyanyi yang belum memiliki branding, mereka hanya bisa bernyanyi dari kafe ke kafe.
“Jadi kalau mau cari jalan keluar lebih gampang lah caranya, kan kebayang yang kalau setiap hari, dia ga punya album, cuma nyanyi di cafe,” kata Ariel.
Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan penghasilan mereka turun lantaran kafe banyak yang gulung tikar.
“Kafenya tutup kan udah sama sekali tidak bisa,” kata Ariel.
Kemudian, Ariel tetap bersyukur meski masih merasakan sakit hati.
“Jadi pas udah ditahan-tahan biar oke ternyata ah, agak sakit hati sebetulnya,” kata Ariel.
Pasalnya, album yang sudah disiapkan selama tiga tahun pengerjaan, setelah rilis tidak bisa memenuhi ekspetasinya dan tim.
“Jadi kita lebih sakit hati karena kita kan bikin album dibagus-bagusin,” kata Ariel.