Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Pengamat: Ada Dua Fakta tentang 'Intervensi Orang Istana'
KLB yang mengatasnamakan Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara menunjukkan secara telanjang, adanya intervensi 'orang istana'
Menurutnya anomali politik dan demokrasi KLB ini dikarenakan tidak lazimnya penyelenggaraan KLB Partai Demokrat itu sendiri.
Siti Zuhro menegaskan KLB di Sumatera Utara tidak mengikuti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Tak hanya itu, yang dipilih sebagai ketua umum juga bukanlah dari internal partai.
"Partai dan ketua umum bahkan yang dimunculkan bahkan bukan kader, ini untuk tentu pegiat politik, pegiat demokrasi, intelektual, akademisi yang belajar demokrasi, ini membingungkan," tegas Siti Zuhro.
Kehadiran Moeldoko di lokasi KLB setelah terpilih pun dianggap menafikkan nilai, moral, hingga etika berpolitik yang selama ini dianut oleh Indonesia.
Apalagi, Moeldoko sendiri adalah Kepala Staf Presiden yang notabene seorang pejabat aktif di lingkaran pemerintahan.
Siti Zuhro menilai sikap Moeldoko dianggap tidak etis.
"Ini dilarang keras, itu menurut saya tidak perlu belajar untuk menjadi sarjana politik, ilmu politik, yang seperti itu sudah tidak etis," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Beberkan Deretan Fakta yang Perkuat Tafsir KLB Partai Demokrat Intervensi Orang Istana
Penulis: Danang Triatmojo