Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Dua Varian Baru Covid-19, B117 dan N439K Terdeteksi di Indonesia: Salah Satu Ada yang Lolos Antibodi

Ketua Umum IDI mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya.

Kompas.com
Ilustrasi Virus Corona. 

"Sampai saat ini dari proses pelacakan kasus yang kita lakukan, tidak ada keluarga ataupun kontak erat yang kemudian positif, setelah kasus ini dinyatakan positif sebelumnya," ujar Nadia, Selasa (9/3/2021).

Adapun, mutasi virus corona B117 ini berbeda dari mutasi virus corona D.6.1.4.G, S.4.7.7.N; A.2.2.2.V; dan Y.4.5.3.F.

Varian B117 ini memiliki sifat penularan lebih cepat 50-74 persen.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, menyebutkan, vaksin Covid-19 masih efektif melawan mutasi virus corona B117.

Ia mengatakan, belum ada laporan terkait mutasi virus corona B117 ini berpengaruh pada penurunan efikasi vaksin Covid-19 asal Sinovac.

"Jadi kekebalan dibangkitkan masih efektif untuk varian virus yang baru ini," saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Mutasi virus corona N349K

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya mutasi virus corona N439K.

Ketua Umum IDI Daeng M Faqih mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya.

"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujar Daeng dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).

Kemudian, Kemenkes memastikan varian virus corona N439K terdeteksi di Indonesia sejak November 2020.

"Sejak akhir November sudah dilaporkan ada N439K karena semua mutasi harus dilaporkan ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," kata Siti Nadia Tarmizi yang juga Jubir Vaksinasi Kemenkes, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Namun, Nadia belum dapat memastikan jumlah kasus mutasi virus corona N439K di Indonesia.

Ia menyebutkan, mutasi virus corona N439K masih dalam tahap kajian di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia juga mengatakan, hingga saat ini belum memperoleh perhatian khusus dari Lembaga Kesehatan Dunia WHO.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved