Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kurangnya Skill Petani Lokal Jadi Alasan Indonesia Masih Impor Garam meski Punya Lautan Luas

Ketua Umum GAPMMI mengatakan, agar industri dapat menggunakan garam milik petani lokal, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh garam itu.

Kompas.com
Petani garam sedang mengurai serta mengeringkan garam (Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan). 

TRIBUNTERNATE.COM- Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk melakukan impor garam tahun ini.

Keputusan itu diambil dalam rapat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beberapa waktu lalu.

Keputusan pemerintah untuk mengimpor garam ini sempat menimbulkan kontroversi.

Dengan luas perairan lautnya mencapai 5 koma 8 juta kilometer persegi atau 71 persen dari keseluruhan wilayah, Indonesia semestinya dapat melakukan swasembada garam.

Lantas, apa alasan Indonesia masih perlu mengimpor garam meski memiliki lautan yang luas?  

Garam Harus Memenuhi Syarat Tertentu agar Dapat Digunakan Industri

Adhi S Lukman, Ketua Umum GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) mengatakan, agar industri dapat menggunakan garam yang diproduksi oleh petani lokal, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh garam tersebut.

“Sebenarnya, garam lokal itu, sepanjang memenuhi kriteria industri aneka pangan, pasti kita serap,” ujar Adhi, dikutip dari keterangannya yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Sederet Kontroversi 100 Hari Kerja Edhy Prabowo: Ekspor Benih Lobster hingga Impor Garam

Baca juga: Prihatin 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor, Erick Thohir: Jangan Semua Ujungnya Duit Terus

Menurut Adhi, garam yang dapat digunakan oleh industri memiliki syarat kadar tertentu untuk beberapa kandungannya, yakni NaCl, Ca, dan Magnesium.

Adhi mengatakan, kandungan Ca dan Magnesium dalam garam yang dapat digunakan oleh industri, haruslah rendah.

“Selain NaCl, kita juga puya persyaratan kadar Ca dan magnesiumnya harus rendah,” kata Adhi.

Dikatakan Adhi, untuk memproses garam agar memiliki kandungan Ca dan Magnesium yang rendah, memerlukan biaya yang mahal untuk pengolahannya.

“Nah sementara memang proses itu sangat mahal sekali untuk membuang Ca dan Magnesium itu,” katanya.

Khasiat Garam Bagi Kesehatan
Garam (Tribun Travel)

Petani Garam Lokal Perlu Cara Pengolahan yang Lebih Modern

Adhi juga mengatakan, pihaknya meminta upaya kepada para petani garam lokal untuk menggunakan teknologi lain dalam pengolahan garam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved