All England 2021
PBSI Ungkap Kronologi Perintah Isolasi Mandiri: Jonatan Christie Tak Diberi Waktu Cooling Down
Kabid humas dan media PBSI mengungkap kronologi pesan pemberitahuan tim Indonesia lakukan isolasi pasca-berada dalam pesawat yang positif Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM - Kabid humas dan media PBSI, Fellya Hartono, mengungkap kronologi tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.
Hal tersebut diungkapkan Fellya Hartono dalam tayangan video kanal Youtube Beritasatu tepat Kamis (18/3/2021).
Diketahui, Tim Indonesia berangkat dengan pesawat Turkish Airlines dengan nomor logging TK57 dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).
Setelah dilakukan tracing, ternyata dalam pesawat tersebut ada penumpang yang diduga terpapar virus corona SARS-CoV-2, tetapi belum diketahui identitasnya.
Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika pada satu pesawat yang sama terdapat orang yang positif Covid-19, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Baca juga: Pebulutangkis Asal Turki yang Satu Pesawat dengan Tim Indonesia Mundur dari All England 2021
Baca juga: Studi di Denmark: Kasus Reinfeksi Covid-19 Jarang Ditemukan, tetapi Lebih Rentan Terjadi pada Lansia
Baca juga: Kisah Abah Sarji, Kakek Berusia 102 Tahun Tinggal di Kuburan Desa demi Menebus Dosa
Oleh karena itu, tim Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri dan dipaksa mundur dari All England 2021.
Hal tersebut menimbulkan kontroversi karena penyelenggara All England 2021 dan BWF selaku penanggung jawab terkesan tidak adil.
Dengan adanya kasus ini, pihak kabid humas dan media PBSI angkat suara.
Kabid humas dan media PBSI diwakili oleh Fellya Hartono mengungkapkan kronologi kejadian sesungguhnya.
Fellya mengaku, pihak Tim Indonesia mendapatkan pesan melalui sms dan email dari pihak pemerintah Inggris.
Pesan tersebut dikirim oleh badan kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), yang menangani Covid-19 di negara tersebut.
"Untuk kronologi awalnya kami mendapat sms dan email dari pihak government Inggris yang dikirim melalui NHS," kata Fellya.

Baca juga: Terseret Hukum karena Tolak Jenazah Covid-19, Perangkat Desa di Banyumas Minta Ampun pada Jokowi
Baca juga: Pasca-Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Ketua Umum PBSI Ungkap Kondisi Para Atlet
Baca juga: Pasca-Dipaksa Mundur dari All England 2021, Indonesia Banjir Dukungan dari Malaysia hingga Denmark
Baca juga: Beda Nasib Indonesia dengan Denmark, Thailand dan India di All England 2021
"NHS ini yang mengurusi, meng-handle covid ya di Inggris ini," kata Fellya.
Pesan tersebut berisi pemberitahuan Tim Indonesia telah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 saat menumpangi pesawat dari Istanbul menuju Birmingham, Inggris.
"Mendapatkan email tersebut yang isinya e-mail itu adalah kalau kami melakukan contact dengan penumpang positif Covid-19 saat di Istanbul menuju Birmingham Sabtu kemarin, 13 Maret," kata Fellya.
Hampir seluruh pemain dan anggota tim Indonesia mendapatkan pemberitahuan dari National Health Service (NHS) untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, sesuai dengan peraturan di Inggris.
"Jadi di e-mail tersebut kami diharuskan isolasi sepuluh hari sesuai dengan regulasinya pemerintah Inggris begitu," terangnya.

Fellya mengatakan, pemberitahuan tersebut disampaikan saat Tim Indonesia baru saja bermain di babak pertama di hari pertama.
"Jadi, dan itu kami dapatkan di saat pertandingan di hari pertama ya di babak pertama di hari pertama," kata Fellya.
Ia mengatakan babak pertama yang sedang bermain adalah Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya, dan Jonatan Christie.
Di sela-sela permainan mereka, bermain pula Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.
Saat itu semua tim yang terdiri atas pemain, official, pelatih, dokter, dan tim humas sedang berkumpul semua di stadion yang sama.
"Saat itu sedang Marcus Kevin yang sedang main, di sela-sela Marcus Kevin dan Jonatan, Hendra/Ahsan terakhir main di hari kemarin," jelas Fellya.
"Setelah Hendra/Ahsan main, semua tim sedang ada di hall saat itu," lanjutnya.

Baca juga: Firasat Ibu Jadi Nyata, Abrip Asep Dikira Meninggal Saat Tsunami Aceh, Ditemukan Masih Hidup di RSJ
Baca juga: Nama Baru untuk Aprilia Manganang, Istri KSAD Beri Nama Lanang: Kamu Lahir Sebagai Lelaki
Diakui Fellya, semua tim tersebut diharuskan untuk kembali ke hotel untuk melakukan karantina.
"Baik pemain, official, pelatih, dokter, fisioterapi, tim humas semua harus kembali ke hotel saat itu juga," kata Fellya.
Perintah kembali ke hotel untuk karantina itu sangat mendadak. Bahkan, tak ada toleransi waktu sama sekali.
Sedangkan, Jonatan Christie yang baru saja selesai bermain dan tidak diberikan waktu lebih lama untuk pendinginan.
"Bahkan, Jonatan yang waktu itu baru selesai main pun ya, dia yang sedang cooling down, tiba-tiba harus kembali ke hotel gitu. Tidak diberikan waktu lagi untuk cooling down lanjutan lagi," kata Fellya.
Menurut Fellya, pihak BWF tidak bisa membantu lantaran sudah menjadi peraturan pemerintah setempat.
"Dan dari BWF sendiri tidak bisa membantu, karena ini termasuk dalam regulasinya pemerintah Inggris," tandasnya.
Selengkapnya, simak video berikut:
(TribunTernate.com/ Efrilia Aminati)