Ramadhan 2021
Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Pelajaran Hidup dari 4 Orang Anak dan Sebuah Pohon Pir
Berikut cerita islami pengisi waktu ngabuburit: Pelajaran Hidup dari 4 Orang Anak dan Sebuah Pohon Pir.
Namun, ketika diminta mendeskripsikan, anak ketiga tidak setuju dengan perkataan anak pertama dan kedua.
Anak ketiga berkata bahwa pohon itu penuh dengan bunga yang berbau harum dan terlihat sangat indah.
Bahkan, sang anak ketiga berkata bahwa pohon itu adalah hal terindah yang pernah dia lihat.
Dan yang terakhir, anak terakhir tidak setuju dengan semua kakaknya.
Dia berkata bahwa pohon itu besar dan buahnya terlihat hidup dan segar.
Setelah mendengar penjelasan dari seluruh putranya, sang ayah kemudian menjelaskan maksud dari perintahnya kepada anak-anaknya itu.
Baca juga: Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Kisah Maalik bin Dinar dan Seorang Pencuri yang Bertaubat
Baca juga: Cerita Islami untuk Ngabuburit: Kebijaksanaan Iyas bin Muawiyah dalam Menjelaskan Wine Haram
Sang ayah berkata bahwa dari seluruh penilaian masing-masing anaknya terhadap pohon itu, tidak ada yang salah.
Dia menjelaskan, perbedaan cerita dari masing-masing anak itu terjadi karena mereka masing-masing hanya melihat satu musim dalam kehidupan pohon itu.
Dia mengatakan kepada mereka bahwa orang tidak dapat menilai pohon, atau orang lain, hanya dengan satu musim.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa esensi dari siapa mereka, serta kesenangan, kegembiraan, dan rasa cinta yang datang dari kehidupan itu hanya dapat diukur di akhir, ketika semua musim sudah habis.
Jika seseorang menyerah saat musim dingin, ia akan kehilangan harapan di musim seminya.
Jika menyerah pada musim panas, maka tidak dapat melihat keindahan musim gugur.
Ia juga berpesan agar jangan biarkan rasa sakit di satu musim menghancurkan kegembiraan dari musim lainnya.
Jangan menilai hidup dengan satu musim yang sulit.
Tekun dan bersabarlah melalui masa-masa sulit, dan waktu yang lebih baik pasti akan datang suatu saat nanti.
(TribunTernate.com/Qonitah)