Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Siklon Seroja Tak Hanya Sebabkan Cuaca Ekstrem di NTT, tetapi Juga Berdampak di Wilayah Lain

Potensi bencana yang ditimbulkan dari siklon tropis dapat memicu cuaca ekstrem dan menimbulkan bencana hidrometeorologi di wilayah NTT.

POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Banjir yang bersumber dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021 pagi. 

TRIBUNTERNATE.COM - Cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4 /2021) berdampak pada kerusakan fasilitas umum hingga korban jiwa.

Atas fenomena siklus tropis itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini atas potensi cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (5/4/2021) dini hari.

Peringatan dini itu dikeluarkan BMKG agar pemangku kebijakan di kawasan terdampak dan masyarakat bisa memitigasi bencana agar mengurangi risiko korban jiwa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan dini BMKG tersebut berkaitan pembentukan siklon tropis Seroja di NTT.

Diketahui, potensi bencana yang ditimbulkan dari siklon tropis dapat memicu cuaca ekstrem dan menimbulkan bencana hidrometeorologi di wilayah NTT.

Siklon tropis Seroja mulanya tercatat sebagai bibit siklon tropis 99S.

Setelah itu, BMKG memberi penyematan nama Seroja, sesuai dengan urutan nama dari BMKG secara internasional.

"Pusaran anginnya mencapai 85 kilometer per jam agar benar-benar diwaspadai agar masyarakat dapat terlindungi, teramankan. Semoga tidak terjadi korban jiwa," kata Dwikorita saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (4/4/2021) kemarin.

Baca juga: Mengenal Siklon Seroja, Penyebab Cuaca Ekstrem yang Picu Banjir Besar di NTT

Baca juga: Banjir di Lembata, NTT: Jembatan Roboh, Akses Terputus, Puluhan Warga Dilaporkan Hilang

Baca juga: Paskah 2021: Kapolri Klaim Aman, Benda Mencurigakan di GPIB Effatha, 60 Terduga Teroris Diamankan

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Hadir di Pernikahan Atta dan Aurel, Farhat Abbas: Hindari Acara Komersial, Pak!

Dwikorita menjelaskan dalam analisis terbaru BMKG pada Minggu pukul 19.00 WIB, terdeteksi adanya bibit siklon tropis 99S berada di posisi perairan Kepulauan Rote, NTT-sekitar 24 kilometer sebelah barat daya Kupang.

Bibit siklon tropis itu mengarah ke arah timur hingga timur laut menjauhi wilayah Indonesia.

Meski pergerakannya terbilang lambat, bibit siklon itu masih cukup dekat dengan daratan wilayah NTT saat tumbuh jadi siklon.

Kecepatan angin dalam siklon itu tercatat maksimum di sekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa.

Dwikorita lalu menerangkan diperkirakan bibit siklon tropis 99S itu masih akan mengatakan dan mencapai siklon tropis pada Senin dini hari hingga pagi mendatang.

Potensi bibit siklon menjadi siklon juga mengakibatkan terjadinya hujan hingga banjir bandang di sejumlah wilayah di NTT.

BMKG memprediksi, dalam kurun waktu 24 jam ke depan, posisi sistem diprediksi terus bergerak ke sekitar Samudra Hindia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved