Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tsunami Covid-19 di India, Kasus Infeksi Melonjak 30 Kali Lipat, Ahli Ungkap Penyebabnya

Negeri berjuluk Anak Benua, India, saat ini tengah mengalami lonjakan drastis kasus infeksi Covid-19.

Punit PARANJPE/AFP
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan peralatan Pelindung Pribadi (APD) berdiri bersama pasien saat dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di dalam ambulans di pusat pemulihan untuk merawat pasien virus corona Covid-19, di Mumbai pada 22 April 2021. 

TRIBUNTERNATE.COM - Negeri berjuluk Anak Benua, India, saat ini tengah mengalami lonjakan drastis kasus infeksi Covid-19.

Bahkan, lonjakan kasus itu disebut-sebut sebagai 'tsunami' Covid-19.

Terkait hal ini, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama ikut buka suara.

Sebelum mengalami lonjakan, Tjandra membenarkan kasus Covid-19 di India sempat melandai.

Dari biasanya 97.000 kasus per hari, turun sekira 9.000 kasus per hari pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Politikus PDIP Sebut Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik

"Sebelumnya sudah turun 10 kali lipat dari 97 ribuan kasus menjadi 9 ribuan kasus pada awal 2021, tanpa vaksin," kata Tjandra, dalam tayangan Youtube Kompas TV, Senin (26/4/2021).

Kemudian, pada pertengahan April 2021, kasus Covid-19 di India tiba-tiba melonjak sangat drastis.

Bahkan, Tjandra menyebut, menurut informasi rekannya yang berada di India, 70 persen dari mereka memiliki keluarga hingga dirinya sendiri yang sakit.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama

"Kemudian sekarang naik 30 kali lipat dari 10 ribuan kasus menjadi 300 ribuan kasus," kata Tjandra.

Tjandra pun menilai, ada lima faktor yang menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di India.

Pertama, lanjut Tjandra, setelah penurunan kasus pada awal 2021, masyarakat di India kendor pada protokol kesehatan.

Bahkan, beberapa tempat umum yang sebelumnya sepi, berubah menjadi ramai seakan tidak terjadi pandemi.

Baca juga: Deklarasi Partai Ummat 29 April: Amien Rais Jadi Ketua Majelis Syura, Sang Menantu Jadi Calon Ketum

Baca juga: 4 Fakta Awak KRI Nanggala-402 yang Tenggelam: Dapat Kenaikan Pangkat hingga Tangis Panglima TNI

Baca juga: Serda Kom Purwanto Gugur dan Miniatur Kapal Selam KRI Nanggala-402, Istri: Ini Mas yang Bikin

Keramaian itu ditemukan di pasar, bioskop, hingga transportasi umum seperti kereta.

"Kalau kita analisa sejauh ini ada lima kemungkinan, pertama 3M (menjaga jarak, memaki masker, mencuci tangan) kendor sekali," ujarnya.

Faktor kedua, kata Tjandra, adanya gelaran acara besar-besaran yang diadakan di India.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved