Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sederet Amalan Sunah di Bulan Syawal yang Bisa Dilakukan, Mulai dari Puasa Syawal hingga Menikah

Tak kalah dengan bulan Ramadhan, bulan Syawal pun punya keistimewaan, umat Muslim bisa lakukan sederet amalan sunah berikut ini untuk menambah pahala.

Instagram @ikkenurjanah0518
Ilustrasi menikah di bulan Syawal. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bulan Ramadhan 1442 Hijriah telah berakhir, tibalah saatnya bulan Syawal 1442 Hijriah menjumpai umat Muslim.

Tak kalah dengan bulan Ramadhan, bulan Syawal pun memiliki keistimewaannya sendiri.

Hal itu disampaikan oleh Pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin, dalam tayangan di kanal YouTube Tribunnews.com.

"Bulan Syawal adalah bulan yang istimewa setelah satu bulan penuh umat Islam digembleng dengan bulan Ramadhan. Sehingga meningkat ketakwaan kita dari sebelumnya," ujarnya.

"Di penghujung Ramadan kita mengeluarkan zakat fitrah untuk menyucikan kita."

"Masuk bulan Syawal, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dengan kesucian," terang Mufti.

Selain itu, menurut Mufti, bulan Syawal juga membawa kebahagiaan bagi semua orang.

"Syawal sendiri dalam arti bahasa diangkat derajat oleh Allah SWT."

"Bulan Syawal ini adalah bulan yang membahagiakan bagi semua orang," ungkapnya.

Baca juga: Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Qadha dan Senin Kamis, Apakah Boleh? Berikut Penjelasannya

Baca juga: Kapan Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal, Apakah Harus Dilaksanakan 6 Hari Berturut-turut?

Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amalan kepada Allah SWT.

Jadi, amalan tidak berakhir di bulan Ramadhan saja, namun terus berkelanjutan dan bahkan ditingkatkan di bulan Syawal.

Lantas, amalan sunah apa saja yang bisa dilakukan oleh umat Muslim di bulan Syawal?

Puasa Syawal

Amalan yang sangat utama di bulan Syawal adalah puasa sunah atau yang sering disebut puasa Syawal.

Tata cara puasa ini ditentukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawal, yaitu puasa sunah selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadhan.

Keutamaan melaksanakan puasa Syawal terbilang sangat luar biasa, yakni akan mendapat pahala puasa selama setahun penuh.

"Keutamaan di bulan Syawal ini banyak sekali, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal," kata Mufti.

"Puasa 6 hari di bulan Syawal, maka seakan-akan dia puasa sepanjang masa," imbuhnya.

Puasa Syawal ini utamanya dikerjakan selama enam hari setelah Idul Fitri, yakni pada tanggal 2-7 Syawal.

Puasa ini boleh dilakukan secara berurutan atau berseling, yang penting masih dikerjakan di bulan Syawal.

Menikah

Selain puasa Syawal, amalan sunah di bulan Syawal yang bisa dikerjakan adalah menikah.

Menurut Mufti, orang yang beriman bisa melaksanakan ibadah sunah lainnya di bulan Syawal, yakni melangsungkan pernikahan.

"Bahkan menikah juga disunahkan di bulan Syawal," tutru Mufti.

Amalan yang satu ini sangat baik dilakukan pada bulan Syawal.

Baca juga: Niat Puasa Syawal dan Pengganti Puasa Ramadhan, Berikut Tata Cara Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Baca juga: Keutamaan Puasa Selama 6 Hari di Bulan Syawal, Salah Satunya Pahala seperti Berpuasa Selama Setahun

Sebab, Rasullullah Sallahu 'alaihi wasallam juga melakukan pernikahan dengan Sayyidah Aisyah pada bulan tersebut.

“Karena memang Rasulullah memberikan contoh, pada saat beliau menikahi Sayyidah Aisyah di bulan Syawal,” terang Mufti.

Pernikahan Rasulullah di bulan Syawal dilakukan secara sengaja, sebab pada masanya orang-orang jahiliyah menganggap pernikahan di bulan Syawal membawa kesialan.

Untuk menampik anggapan tersebut, akhirnya Rasulullah menikahi Sayyidah Aisyah di bulan Syawal.

“Rasulullah memang sengaja melaksanakan akad nikah di bulan Syawal, karena pada saat itu masyarakat Quraisy Arab punya satu anggapan, anggapan orang-orang jahiliyah, bahwasannya kalau menikah di bulan Syawal maka pertanda kesialan, biasanya pasangannya akan bercerai. Tak hanya menikah, berhubungan suami istri di bulan Syawal pun dianggap tabu.”

“Kemudian Rasulullah menampik anggapan orang Quraisy pada saat itu dengan menikahi Sayyidah Aisyah di bulan Syawal,” jelas Mufti.

Hal tersebut juga sesuai dengan sabda Sayyidah Aisyah yang berbunyi:

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih bentuntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR. Muslim).

Iktikaf

Tak hanya puasa, umat Islam juga bisa menambah ketakwaannya dengan melakukan Iktikaf.

Selama masa pandemic Covid-19, Iktikaf bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.

"Kemudian beritikaf, menyambung tali silaturahmi," ujar Mufti.

Video selengkapnya:

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved