Virus Corona
Menkes Budi Gunadi Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 Klaster Keluarga, Ada 3 Faktor Utama
Menkes Budi Gunadi ungkap adanya tiga faktor utama yang menjadi penyebab tingginya klaster keluarga dalam lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran.
TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap sejumlah faktor utama yang menjadi penyebab tingginya klaster keluarga dalam lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Faktor-faktor tersebut diungkap oleh Menkes Budi Gunadi berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang digelar pada Senin (14/6/2021).
Faktor utama yang disebutkan oleh Presiden itu berasal dari tiga aktivitas keluarga, yakni aktivitas mudik, aktivitas pariwisata, dan aktivitas makan.
"Presiden juga menyarankan bahwa banyak kluster keluarga yang terjadi, khususnya disebabkan oleh aktivitas mudik, aktivitas pariwisata seperti yang kemarin terjadi di Pangandaran, kemudian juga aktivitas makan," tutur Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari keterangan persnya, Senin (14/6/2021).
Untuk itu, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada jajarannya agar memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di kalangan masyarakat.
Khususnya pada tiga aktivitas yang menjadi faktor utama melonjaknya kluster keluarga.
Baca juga: Bunga Citra Lestari Positif Covid-19, Doa dari Rekan Artis Mengalir, Ada Vidi Aldiano hingga Judika
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap Ada Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Sebanyak 30-80 Persen Pasca Lebaran
"Sehingga beliau meminta agar ketiga aktivitas di mana ada kesempatan untuk membuka maskernya tinggi, ini benar-benar diperhatikan."
"Dan sekali lagi, implementasinya di lapangannya diperketat untuk kegiatan-kegiatan seperti liburan panjang, kegiatan-kegiatan pariwisata yang berkerumun dan juga kegiatan-kegiatan makan bersama, itu yang beliau tekankan," tegas Budi Gunadi.
Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, klaster keluarga menjadi salah satu klaster yang menyumbangkan angka cukup tinggi terkait dengan kasus Covid-19.
"Penyebab utamanya karena memang keluarga ini pasti agak sulit ya untuk menerapkan jaga jarak di dalam rumah. Jadi tentu akan lebih tinggi kemungkinannya tertular pada saat ada anggota keluarga yang terinfeksi," kata Dewi, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Dewi mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun oleh Satgas Penanganan Covid-19, tingginya kasus penularan dari klaster keluarga salah satunya dapat dilihat di provinsi DKI Jakarta.
"Kurang lebih 40,1 persen dari total seluruh kasus yang ada berasal dari keluarga. Klaster keluarga ini saat ini jumlahnya sudah 5.252, ini dari 4 Juni sampai 8 November 2020, yang mengakibatkan total kasus 42.019 orang," kata Dewi.
Kemudian, berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Wisma Atlet, Dewi mengatakan bahwa sekitar 7 persen orang yang dikarantina di sana mengaku tidak pernah keluar rumah.
"Artinya apa? Kemungkinan besar mereka tertular dari anggota keluarga yang ada di rumah, atau mungkin orang yang berkunjung ke rumahnya. Kemungkinan besar berasal dari orang yang dekat dengan mereka," kata Dewi.