Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Menkes Budi Gunadi Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 Klaster Keluarga, Ada 3 Faktor Utama

Menkes Budi Gunadi ungkap adanya tiga faktor utama yang menjadi penyebab tingginya klaster keluarga dalam lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran.

ist
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers dengan media asing di Kantor Presiden, Rabu (2/9/2020). 

Klaster Keluarga Memiliki Karakteristik Berbeda

Dewi mengatakan, klaster keluarga memiliki risiko penularan 10 kali lipat lebih tinggi dibanding klaster-klaster lain, seperti klaster perkantoran dan pasar.

Menurutnya, faktor utama tingginya risiko penularan pada klaster keluarga adalah karena sulitnya menjaga jarak antar anggota keluarga pada saat berada di rumah.

Selain itu, pemakaian masker juga kemungkinan besar tidak akan optimal, karena saat berada di rumah masker cenderung tidak akan dipakai setiap waktu.

"Jadi memang klaster keluarga ini lebih didominasi karena nature atau karakteristik orang berinteraksi di dalam rumah memang lebih dekat," kata Dewi.

"Physical contact-nya sangat dekat, hal ini menyebabkan kesulitan untuk terjadinya pemutusan penularan pada saat dalam satu keluarga," imbuhnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Berlakukan PPKM Mikro Mulai 15 hingga 28 Juni 2021

Baca juga: Varian India Masuk Kudus, Ganjar Pranowo: Saya Butuh Dukungan Masyarakat, 5 Hari Semua di Rumah Saja

Cara Mencegah Terjadinya Klaster Keluarga

Dewi mengatakan, secara umum ada dua jalur penularan virus corona dalam klaster keluarga, yakni dari orang luar rumah yang datang berkunjung dan dari anggota keluarga yang harus keluar rumah untuk kepentingan tertentu, seperti bekerja atau berbelanja ke pasar.

"Salah satu hal yang harus di-highlight adalah ketika ada orang di luar rumah yang hadir, meskipun itu saudara atau teman, salah satu kuncinya adalah tetap menerapkan protokol 3M ketika kedatangan tamu," kata Dewi.

"Kemudian, ketika keluar rumah, beraktivitas di luar karena memang tidak bisa dihindari, ini juga harus dipastikan kita menerapkan protokol 3M dengan sangat ketat di mana pun berada," imbuhnya.

Dewi menambahkan, untuk mengurangi potensi kemunculan keluarga, masyarakat sebaiknya membatasi aktivitas di luar rumah hanya untuk hal-hal yang penting saja.

"Misalnya, kalau tidak perlu sekali, tidak usah menghadiri pernikahan yang jumlah tamunya banyak. Ketika kita datang orangnya sangat membeludak, lebih baik kita balik lagi," ujar Dewi.

"Enggak usah melanjutkan lagi untuk ada di sana. Karena risikonya jauh lebih tinggi, terutama kalau di rumah kita ada orang-orang yang berisiko, seperti orang tua yang usianya sudah lanjut atau mungkin yang punya penyakit komorbid," kata Dewi melanjutkan.

(TribunTernate.com/Ron)(Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved