Virus Corona
Mengenal Gejala Covid-19 dari Virus Corona Varian Delta dan Perbedaannya dengan Varian yang Lain
Varian Delta Covid-19 disebut menghasilkan gejala berbeda dari varian yang sebelumnya, termasuk varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
TRIBUNTERNATE.COM - Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Data pemerintah per Selasa (22/6/2021) mencatat, total kasus Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 2.018.113.
Sementara, kasus kematian akibat Covid-19 tercatat sebesar 55.291 dan 1.810.136 orang telah dinyatakan sembuh.
Menurut Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari ini diyakini bukan karena klaster mudik, melainkan varian baru yang masuk ke Indonesia, yaitu varian Delta.
Slamet Budiarto menyampaikan hal ini dalam tayangan TV One, Selasa (22/6/2021).
"Virus ini adalah virus yang kemungkinan berbeda dengan virus yang berada di bulan Februari," ucapnya.
Pihaknya menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sudah bagus di tengah masyarakat.
Akan tetapi, menurut Slamet, masuknya varian baru Covid-19 Delta ke Indonesia, yang menyebabkan kasus meningkat tajam.
"LIPI di Jawa Barat, 72 persen (ada penelitian kecil,red) dari sequencing itu varian Delta."
"IDI menilai PKKM sudah bagus. Masyakarat sudah tahu, protes dan lain-lain, tapi virusnya lebih ganas dan infeksius, karena hanya 2 minggu sudah terjadi puncak seperti di awal Februari," jelas Slamet.
"Menurut saya ini bukan dari mudik, tapi pemicunya virus dari luar negeri masuk, yang sangat infeksius," imbuhnya.
Diketahui, varian baru virus corona mulai mendominasi kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air.
Hingga 13 Juni 2021 lalu, sudah ada 145 kasus Covid-19 tercatat muncul akibat terpapar tiga varian baru virus corona.
Dikutip dari Kompas.com, tiga varian baru itu adalah B.1.1.7 yang disebut varian Alpha, B.1.351 bernama varian Beta, dan B.1.617.2 yang dinamakan varian Delta.
Varian baru Covid-19 tersebut dapat menyebar lebih mudah dan cepat antar individu.
Baca juga: India Lakukan Uji Coba Drone Jarak Jauh yang Bisa Kirim Obat-obatan dan Vaksin ke Daerah Terpencil
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Merebak, Presiden Filipina Duterte Ancam Penjarakan Warga yang Enggan Divaksin
Baca juga: Catat Ada Lima Pelanggaran di Berbagai Sektor, ICW Minta Firli Bahuri Mundur dari KPK
Lantas, seperti apa varian Delta itu sebenarnya dan bagaimana gejalanya?
Varian Delta Covid-19 disebut menghasilkan gejala yang berbeda dari varian yang sebelumnya, termasuk varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Dilansir Mirror, Studi Gejala Covid ZOE baru-baru ini mengonfirmasi, gejala varian Delta yang dominan saat ini lebih mirip flu, yaitu:
- sakit kepala,
- sakit tenggorokan,
- pilek, dan
- demam.
Gejala-gejala ini berbeda dengan varian Covid-19 sebelumnya.
Baca juga: Lindungi Diri dari Varian Baru Virus Corona, Simak Panduan Terbaru Cara Mengenakan Masker
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Indonesia Hadapi Dominasi Varian Baru Virus Corona

Selama pandemi, gejala utama Covid biasanya meliputi batuk kering terus-menerus, demam, dan kehilangan indera perasa dan penciuman.
Namun, varian Delta tampaknya 'bertindak berbeda' dan menghasilkan gejala yang berbeda pada orang yang terinfeksi.
Varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini, juga cenderung menginfeksi orang yang lebih muda yang belum divaksin.
Tim Spector, profesor epidemiologi genetik di King's College London, dan seorang peneliti dengan studi ZOE mengatakan dalam briefing YouTube:
"Gejala nomor satu adalah sakit kepala, kemudian diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek, dan demam."
Gejala "jadul" kurang umum, tambah Spector.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Epidemiolog: Indonesia Sudah Lama dalam Kondisi Herd Stupidity
Dia menjelaskan bahwa pada orang yang lebih muda, varian Delta lebih terasa seperti pilek.
Hilangnya penciuman dan rasa tidak lagi sebagai gejala umum menurut penelitian, begitu pula dengan batuk.
Namun demam masih mungkin terjadi.
Ada kekhawatiran yang berkembang, karena perubahan gejala dan kemiripan dengan flu biasa, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terpapar Covid.
CDC di Amerika bahkan telah memperbarui daftar gejala mereka.

Studi ZOE adalah aplikasi yang mengumpulkan data langsung dan berkelanjutan dari empat juta pengguna di seluruh dunia, yang kemudian dianalisis oleh King's College London.
Analisis data telah menunjukkan bagaimana virus "berperilaku berbeda" sekarang.
Dr Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di India, mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia melihat lebih banyak pasien Covid-19 dengan diare.
Varian Delta 60% lebih mudah menular daripada strain dominan sebelumnya, termasuk varian Kent (Alpha).
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, varian Delta telah terdeteksi di lebih dari 80 negara.
Namun, dua dosis vaksin masih efektif melawan varian baru.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Shella Latifa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 Varian Delta: Gejala Corona Varian Baru dan Perbedaannya dengan Gejala Awal Virus Corona