Virus Corona
Update Covid-19 di Indonesia Kamis, 1 Juli 2021: 24.836 Kasus Baru, Rekor Tertinggi selama Pandemi
Data pemerintah melaporkan terdapat penambahan sebanyak 24.836 kasus baru positif Covid-19 dalam sehari.
TRIBUNTERNATE.COM - Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus mengalami peningkatan hingga hari ini, Kamis (1/7/2021).
Data pemerintah melaporkan terdapat penambahan sebanyak 24.836 kasus baru positif Covid-19 dalam sehari.
Angka kasus infeksi harian ini mengalahkan rekor tertinggi kasus harian selama pandemi Covid-19 yang tercatat pada Minggu (27/6/2021) kemarin, yakni 21.342 kasus.
Total kasus infeksi virus corona di Indonesia per hari ini mencapai angka 2.203.108, seperti dikutip TribunTernate.com dari laman covid19.go.id.
Dari jumlah tersebut, ada 253.826 kasus aktif yang masih dirawat.
Dalam kasus Covid-19 di Tanah Air, terdapat pula tambahan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh dan meninggal dunia.
Sejauh ini, pemerintah mengumumkan penambahan pasien sembuh sebanyak 9.874, sehingga total ada 1.890.287 orang dinyatakan sembuh.
Sedangkan, untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 504 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air menjadi 58.995.
Jumlah suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 131.329 orang.
Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 155.191 spesimen, sehingga total 20.058.268 spesimen.
Sementara, jumlah orang yang telah diperiksa adalah 13.424.744.
Untuk vaksinasi Covid-19, ada 30.184.392 orang yang mendapat suntikan vaksinasi kesatu, dan 13.624.157 orang mendapat vaksinasi kedua.
Baca juga: PPKM Darurat Berlaku Mulai 3 Juli 2021, Ketua Satgas Covid-19 IDI dan Epidemiolog Beri Tanggapan
Baca juga: Cerita Susi Pudjiastuti Beri Ivermectin untuk Karyawan Positif Covid-19, Sembuh dalam Waktu 7 Hari
Kasus Covid-19 Meningkat, Dianjurkan Pakai 2 Masker
Masyarakat kini harus semakin memperketat protokol kesehatan seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Salah satunya yakni dengan selalu menggunakan masker.
Sekarang ini pemerintah mengkampanyekan untuk mengenakan masker dua lapis.
"Mau varian apa pun, kuncinya sederhana. Pekerjaan rumahnya adalah masker dengan dua lapis. Sehingga ada proteksi 90 persen," ungkap Praktisi Kesehatan dr Khomeini Takdir Sp. PD. dalam acara Dialog Produktif Semangat Selasa, Kiat Sehat Isolasi Mandiri, Rabu (30/6/2021).
Melansir Tribunnews.com, dalam pemaparannya, penggunaan masker dua lapis memberikan perlindungan lebih tinggi dibandingkan satu lapis.
Informasi ini, seharusnya tidak berhenti begitu saja, namun juga diterapkan.
Ia menyebutkan jika menggunakan masker satu lapis, maka tingkat proteksi yang dihadirkan 60-80 persen.
Sedangkan kalau dua lapis bisa naik 90 persen.

Baca juga: Lebih dari 40 Ribu Kasus Infeksi Jamur Hitam di India, 85,5 Persen di Antaranya Penderita Covid-19
Baca juga: Pakar Epidemiologi Memprediksi Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Bisa Capai 100.000
Oleh sebab itu perlu untuk mengajak lagi memakai masker dua lapis.
"Kalau banyak orang tidak menggunakan masker ini yang diincar corona. Semakin penuh rumah sakit. Nakes mulai lelah. Mereka sebenarnya bukan front line, namun justru sebagai benteng terakhir," katanya lagi.
Benteng pertama, menurut dr Khomeini adalah bagaimana masyarakat menjaga kesehatan agar tidak sakit.
Kalau tidak sakit, maka rumah sakit tidak akan penuh, dan tenaga kesehatan tidak kelelahan.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan masker dua lapis.
Ada saat-saat dimana cukup menggunakan masker satu lapis saja. Terutama saat berolahraga.
Karena, saat berolahraga, metabolisme seseorang akan meningkat. Sehingga butuh pasokan oksigen yang cukup banyak.
Menggunakan masker terlalu tebal dikhawatirkan menghambat sirkulasi udara saat itu.
"Tapi situasinya lihat dulu. Sedang olahraga, lari-lari, di halaman terbuka sendiri. Satu masker sudah cukup. Karena kebutuhan metabolisme meningkat tentu perlu oksigen perlu banyak," ucapnya.
(TribunTernate.com/Tribunnews.com)