Virus Corona
Jeda Pemberian Dosis Kedua Vaksin Covid-19 yang Lebih Lama Kemungkinan Bisa Naikkan Tingkat Imunitas
Respons imun sukarelawan penelitian yang diberikan vaksinasi dosis kedua dengan jeda yang lama, lebih unggul daripada dengan jeda yang lebih singkat.
TRIBUNTERNATE.COM - Negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti Bangladesh, menghadapi kenaikan kasus Covid-19 bersamaan dengan persediaan vaksin yang sangat terbatas di negara mereka.
Di negara-negara tersebut, pasokan vaksin yang buruk telah menyebabkan jarak waktu penyuntikan vaksin antara dosis pertama dengan kedua yang lebih panjang dari yang direkomendasikan.
Hal ini menyebabkan adanya kekhawatiran tentang perkembangan imunitas yang tidak memadai.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan jeda 8-12 minggu antara dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca.
Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian baru dari Universitas Oxford di Inggris menyatakan bahwa dosis kedua vaksin tetap sangat efektif bahkan jika diberikan setelah jeda hingga 45 minggu.
Baca juga: Epidemiolog Bagikan Tips Isolasi Mandiri bagi Penderita Covid-19 dengan Gejala Ringan dan OTG
Baca juga: Kenali dan Hindari! Ini Kondisi yang Bisa Buat Covid-19 jadi Mudah Menular
Bahkan menurut fakta penelitian tersebut, respons imun para sukarelawan penelitian yang diberikan vaksinasi dosis kedua dengan jeda yang lama, lebih unggul dibandingkan respons imun dengan jeda penyuntikan sesuai dengan yang direkomendasikan oleh WHO.
Penelitian tersebut menemukan bahwa jeda yang lama kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak antibodi terhadap SARS-CoV-2 dan adanya respons imun sel yang ditingkatkan.
“Anda mendapatkan induksi antibodi yang sangat kuat dengan interval yang sangat panjang ini, dan itu sangat menggembirakan bagi negara-negara yang memiliki pasokan vaksin terbatas,” kata Profesor Teresa Lambe, PhD, salah satu peneliti penulis pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Science Media Centre di London.
Rekan penulisnya, Profesor Sir Andrew Pollard, PhD, FMedSci, menjelaskan bahwa temuan ini sesuai dengan pengalaman dari vaksin lain.
“Ini cukup khas, itulah yang diharapkan dari vaksin. Jika setelah diberikan dosis pertama Anda memberi jeda lebih banyak untuk respons imun menjadi matang, Anda akan cenderung melihat respons imun yang lebih baik di kemudian hari, ”katanya.
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19, AS akan Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna kepada Indonesia
Baca juga: Mengenal Penjelasan umum tentang Vaksinasi dan Apa Saja Kriteria Penerima Vaksin Covid-19
Studi ini menemukan tingkat antibodi tetap meningkat hingga 1 tahun setelah dosis tunggal.
Namun, Pollard mengatakan bahwa ada trade-off karena ada risiko dapat terinfeksi Covid-19 karena imun yang turun dalam waktu yang lama dari pemberian vaksin dosis pertama hingga menunggu imun lebih kuat setelah dosis kedua dengan jeda yang panjang.
“Tetapi kami tidak benar-benar tahu saat ini berapa lama kita dapat aman hanya dengan satu dosis (sambil menunggu jeda yang lama untuk dosis kedua) dengan tingkat perlindungan yang masih baik. Tapi yang pasti, itu lebih dari 3 bulan,” katanya.
Meskipun demikian, penelitian ini belum menjalani proses peer review dan baru muncul sebagai pracetak.
(TribunTernate.com/Qonitah)